ARTICLE AD BOX
Bandung Barat, gemasulawesi - Konten kreator otomotif Ridwan Hanif Rahmadi, yang akrab disapa Ridwan Hanif, turut memberikan tanggapan atas peristiwa cairan kimia tumpah di Bandung Barat yang menyebabkan kerusakan pada sejumlah kendaraan.
Insiden ini terjadi pada Selasa pagi, 24 Desember 2024, di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam kejadian tersebut, cairan kimia yang diangkut sebuah mobil tangki tidak hanya berceceran di jalan hingga membuat permukaan jalan berubah menjadi putih, tetapi juga menciprat ke kendaraan dan pengendara yang melintas.
Akibatnya, sejumlah kendaraan mengalami kerusakan, terutama pada bagian body, sementara beberapa pengendara yang terkena cairan tersebut mengalami luka.
Ridwan Hanif, melalui akun Twitter resminya @ridwanhr, mengungkapkan bahwa cairan yang tumpah tersebut merupakan zat asam yang sangat berbahaya.
Dalam cuitannya, ia menjelaskan risiko serius yang ditimbulkan oleh cairan ini.
"Ini cairan asam, berbahaya sekali, kehirup bikin bengek, kena mata bikin buta, kena bodi mobil bikin rusak," tulis Ridwan.
Ia juga menyoroti kondisi truk tangki yang membawa cairan tersebut, mengkritik ketidaksesuaian standar pengangkutan bahan berbahaya.
"Bawa zat berbahaya gini pakai truk tangki biasa, rusaklah itu tangki, pasti bocor," lanjutnya.
Ridwan pun menilai bahwa insiden ini merupakan pelanggaran fatal dan meminta agar perusahaan yang bertanggung jawab atas truk tangki tersebut dikenai sanksi. "Mesti dituntut!" tulisnya.
Cuitan Ridwan Hanif mendapat perhatian luas dari warganet yang turut mengomentari insiden tersebut.
Akun @kem*** menulis, "Bodoh banget perusahaannya, dzalim. Semoga supirnya ngga dikambinghitamkan tiba-tiba jadi tersangka."
Komentar ini mencerminkan kekhawatiran publik bahwa sopir truk mungkin menjadi pihak yang disalahkan secara sepihak atas insiden ini.
Sementara itu, akun @mas*** mengingatkan bahaya tambahan yang ditimbulkan, dengan menulis, "Liat video yg trucknya stop lalu cairan asam ngalir ke saluran air, tambah bahaya."
Akun lain, @hai***, juga menegaskan bahwa kasus ini tidak bisa dianggap sepele, "Rill ga bisa di sepelein sih kasus ini mah."
Kasus cairan kimia tumpah ini tidak hanya memunculkan perhatian terhadap standar keselamatan dalam pengangkutan bahan berbahaya, tetapi juga memancing diskusi mengenai tanggung jawab perusahaan dalam memastikan keamanan publik.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya regulasi ketat dan penerapan pengawasan terhadap pengangkutan zat-zat berbahaya di jalan raya. (*/Risco)