ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Mantan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, baru-baru ini angkat bicara mengenai wacana yang didukung Forum Rektor Indonesia terkait usulan kampus bisa mengelola tambang.
Melalui cuitannya di akun X resminya, @prastow pada Kamis 23 Januari 2025, Yustinus mengkritisi tajam pandangan Forum Rektor tersebut, menyoroti berbagai potensi risiko yang dapat muncul dari gagasan itu.
Sebagai informasi, Forum Rektor Indonesia mendukung revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang memungkinkan perguruan tinggi untuk mengelola tambang.
Dukungan ini diklaim dapat memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa, seperti menekan biaya operasional kampus atau mengurangi kenaikan SPP.
Namun, Yustinus justru melihat sisi lain yang berbahaya dari wacana tersebut. Ia menilai Forum Rektor gagal mempertimbangkan potensi konflik kepentingan yang dapat timbul apabila kampus terlibat dalam pengelolaan tambang.
"Forum Rektor tidak memikirkan potensi konflik kepentingan dan konsekuensi pengebawahan kampus kepada korporasi dan negara." Tulis Yustinus di cuitannya.
Pernyataan tersebut mencerminkan kekhawatiran Yustinus terhadap kemungkinan tergesernya peran kampus sebagai lembaga independen yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan menjadi sekadar alat bagi kepentingan korporasi atau negara.
Selain itu, Yustinus juga menyoroti dampak lebih luas yang dapat terjadi terhadap integritas akademik perguruan tinggi.
Ia menyebut bahwa wacana ini dapat menggadaikan kebebasan akademik dan mengurangi marwah kampus sebagai institusi intelektual yang seharusnya netral di hadapan modal.
“Ini sama saja menggadaikan kebebasan akademik dan marwah kampus sbg kekuatan intelektual di hadapan modal. Memprihatinkan!” tulis Yustinus dalam cuitan lanjutannya.
Kritik Yustinus ini tentu menjadi bahan refleksi bagi Forum Rektor Indonesia.
Usulan pengelolaan tambang oleh kampus memang terdengar menjanjikan dalam hal finansial, tetapi berbagai konsekuensi moral dan struktural yang diungkapkan oleh Yustinus perlu dipertimbangkan secara matang.
Sebagai lembaga pendidikan, kampus seharusnya tetap fokus pada fungsi utamanya sebagai pusat pengembangan ilmu dan inovasi tanpa harus terjebak dalam praktik yang dapat mengaburkan identitas akademiknya.
Sementara itu, warganet juga ikut memberikan tanggapan atas cuitan Yustinus.
"Mungkin orang2 di dalam forum rektor mau pada jadi oligarki mungkin mas @prastow," tulis balasan dari akun @old***.
Balasan tersebut menunjukkan adanya kekhawatiran serupa di kalangan publik terhadap implikasi dari usulan ini.
Wacana kampus mengelola tambang memang menjadi isu yang kompleks.
Dukungan yang diberikan Forum Rektor Indonesia perlu diimbangi dengan kajian mendalam terhadap dampak yang mungkin timbul, termasuk risiko konflik kepentingan dan degradasi nilai-nilai akademik.
Kritik dan pandangan seperti yang disampaikan oleh Yustinus Prastowo menjadi pengingat penting agar keputusan yang diambil benar-benar sesuai dengan prinsip dan tujuan utama pendidikan tinggi. (*/Risco)