ARTICLE AD BOX
Jakarta Utara, gemasulawesi – Kasus penyiraman air keras terhadap anggota Bhabinkamtibmas, Aipda Ibrohim di Jakarta Utara masih masuk dalam penyelidikan khusus pihak kepolisian.
Dalam perkembangan terbaru, polisi berhasil menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.
Penangkapan enam orang ini menjadi titik awal dalam pengungkapan kasus kekerasan yang terjadi di Jakarta Utara.
Selain itu, polisi juga terus mendalami peran keenam tersangka dalam aksi penyiraman air keras terhadap anggota Bhabinkamtibmas tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, mengonfirmasi bahwa keenam orang ini diduga berada di lokasi kejadian saat peristiwa berlangsung.
"Iya, kami sudah diamankan enam orang yang turut serta berada di lokasi saat peristiwa itu terjadi," ujar Ahmad Fuady, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Meskipun enam orang telah ditangkap, pelaku utama dalam kasus ini masih dalam pengejaran.
Ahmad Fuady menyebutkan bahwa dua orang telah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).
Dua orang ini ditetapkan sebagai DPO karena peran utama mereka dalam penyiraman dan penyediaan air keras.
"Dua orang masih dalam pengejaran (DPO). Mohon waktu. Iya, pelaku penyiraman dan penyedia air keras," jelasnya.
Kapolres enggan mengungkap identitas kedua DPO tersebut dengan alasan menjaga kelancaran proses penyelidikan.
Namun, ia memastikan bahwa upaya pengejaran sedang dilakukan secara intensif oleh tim gabungan.
Polisi juga akan mendalami hubungan antara keenam tersangka dengan kedua pelaku utama yang masih buron.
Penangkapan enam orang ini menunjukkan keseriusan polisi dalam menangani kasus tersebut.
Selain mengejar pelaku utama, penyidik juga berupaya menggali keterangan dari enam orang yang telah ditangkap untuk memperjelas kronologi dan motif aksi keji ini.
Polisi berharap kasus ini segera terungkap untuk memberikan keadilan kepada korban dan keluarganya.
Kasus penyiraman air keras ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap petugas keamanan.
Aipda Ibrohim yang menjadi korban saat menjalankan tugas kini masih menjalani perawatan intensif akibat luka serius yang dideritanya.
Masyarakat berharap kasus ini dapat segera diungkap hingga tuntas, terutama dengan menangkap para pelaku utama yang masih buron. (*/Shofia)