ARTICLE AD BOX
Deli Serdang, gemasulawesi - Baru-baru ini ratusan pengungsi etnis Rohingya kembali mendarat di wilayah Indonesia, tepatnya di pesisir Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pendaratan kelompok ini kembali menunjukkan bagaimana arus migrasi pengungsi dari Myanmar ke wilayah Asia Tenggara terus berlangsung di tengah berbagai upaya untuk mengendalikan jalur kedatangan mereka.
Kedatangan para pengungsi ini pun melibatkan jaringan pengangkutan yang mengatur pemindahan mereka begitu tiba di daratan.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal dari pihak kepolisian, ditemukan bahwa pengungsi tersebut diangkut menggunakan truk segera setelah mereka mendarat di Pantai Labu.
Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam proses pengangkutan tersebut.
Ketiga orang yang diamankan berinisial A (40), SAG (19), dan RS (15). A adalah warga Medan, sementara SAG dan RS berasal dari Aceh Singkil.
Ketiganya saat ini berada dalam pengawasan pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait peran mereka dalam pengangkutan pengungsi ini.
Kapolres Deli Serdang AKBP Raphael Sandhy Priambodo menjelaskan dalam pernyataannya bahwa ketiga orang tersebut diduga memiliki peran sebagai sopir dan kernet truk yang digunakan untuk mengangkut para pengungsi dari pantai.
"Dari hasil interogasi, kami mendapati bahwa sopir menerima bayaran dari seseorang yang memerintahkannya untuk mengangkut warga Rohingya tersebut," jelasnya pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Berdasarkan keterangan dari salah satu tersangka, yakni A, ketiganya diupah sebesar Rp 1,5 juta oleh seorang pria asal Aceh yang bernama Boy.
Lebih lanjut, AKBP Raphael menyebutkan bahwa dalam proses pengangkutan, ada individu lain bernama Syaiful yang bertugas mengarahkan kendaraan saat penjemputan pengungsi di Pantai Labu.
“A menjelaskan bahwa pada saat penjemputan, ada orang yang memberi arahan di lokasi, yakni Syaiful. Saat ini, kami sedang berupaya mengejar dan menangkap Syaiful untuk mengungkap jaringan lebih lanjut,” tambahnya.
Para pengungsi Rohingya yang berhasil diamankan ini kini berada di Kantor Camat Pantai Labu untuk mendapatkan penanganan sementara sambil menunggu keputusan dari pihak berwenang terkait tempat penampungan yang lebih layak.
Pihak kepolisian juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pengungsi mendapatkan penanganan sesuai dengan prosedur.
Kapolres Deli Serdang mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan memberikan informasi jika mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan terkait arus kedatangan pengungsi di wilayahnya.
Kasus ini menunjukkan betapa kompleksnya permasalahan arus migrasi pengungsi Rohingya yang melibatkan lebih dari sekadar tindakan kemanusiaan, melainkan juga jaringan pengangkutan yang memiliki kepentingan terselubung.
Kejadian ini menambah daftar panjang kasus migrasi pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia, yang seringkali melibatkan pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari penderitaan mereka. (*/Shofia)