ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pendakwah Ustadz Hilmi Firdausi memberikan perhatian khusus terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) di Jakarta Pusat pada Senin, 20 Januari 2025.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas dipecatnya sejumlah pegawai oleh Menteri Kemendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Dalam video yang diunggah oleh akun X @Indria123456, terlihat para pegawai kompak mengenakan pakaian hitam sambil membawa spanduk bertuliskan narasi protes terhadap kebijakan tersebut.
Hilmi Firdausi menyampaikan pandangannya melalui cuitan di akun X pribadinya, @Hilmi28, pada hari yang sama.
Baca Juga:
Soroti Area Pagar Laut di Tangerang Punya HGB, Rocky Gerung: Pemerintahan Pak Jokowi Harus Diperiksa
Ia menyoroti kondisi pendidikan tinggi di Indonesia yang dinilainya sudah tertinggal dibandingkan negara lain, diperparah dengan adanya polemik di Kementerian.
"Sudah pendidikan tinggi kita (di Indonesia) kalah saing dengan negara lain, eh menterinya bermasalah," tulis Hilmi.
Menurutnya, situasi seperti ini semakin mencerminkan lemahnya sistem pendidikan tinggi di Indonesia, yang semestinya menjadi ujung tombak kemajuan bangsa.
Lebih lanjut, Hilmi membandingkan respons pejabat publik di Indonesia dengan di luar negeri.
Ia mengungkapkan bahwa di negara lain, seorang menteri yang mendapatkan tekanan publik melalui aksi protes biasanya memilih untuk mundur.
Namun, ia meragukan hal serupa akan terjadi di Indonesia.
"Kalau kejadian seperti ini (keributan di lingkungan Kementerian) terjadi di LN, dipastikan menterinya langsung mundur. Ga tau kalau disini," tulisnya dalam cuitan lanjutan.
Pendapat Hilmi ini memicu beragam reaksi dari warganet yang turut menyoroti sikap pejabat di Indonesia.
Baca Juga:
Pengamat Politik Hendri Satrio Sebut Jokowi Lebih Lincah daripada Presiden Prabowo, Begini Alasannya
Salah satu akun, @ren***, menyebut bahwa bukannya mundur, pejabat di Indonesia justru kerap mengancam pendemo.
"Kalau disini tak mundur tapi malah mengancam untuk mempidanakan para pendemo," tulisnya.
Komentar serupa datang dari akun @120*** yang menyoroti rendahnya rasa malu pejabat publik. "Ga bakalan ada ceritanya mundur, urat malu Uda putus," tulisnya.
Selain itu, akun @mar*** menyindir Menteri Kemendiktisaintek dengan menyebut bahwa pejabat yang mengurus pendidikan tinggi seharusnya memiliki sikap yang lebih baik.
"Menteri yang mengurus pendidikan tinggi punya attitude rendah," tulis akun tersebut.
Aksi unjuk rasa ini dan tanggapan publik mencerminkan kekecewaan yang meluas terhadap kebijakan yang dianggap tidak adil serta perilaku pejabat publik yang kurang bertanggung jawab.
Isu ini menambah sorotan pada permasalahan mendasar dalam tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia, yang dinilai belum mampu memberikan solusi konkret untuk meningkatkan daya saing bangsa. (*/Risco)