Soal Tambahan Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp 100 Triliun, Kepala BGN Sebut Karena Keinginan Presiden Prabowo

5 days ago 2
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penegasan bahwa penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan hasil dari keinginan Presiden RI Prabowo Subianto.

Menurut penjelasan Dadan, Presiden Prabowo memiliki komitmen besar untuk mempercepat pemenuhan target penerima manfaat program MBG.

Pada awalnya, target pemenuhan manfaat tersebut direncanakan tercapai pada akhir tahun 2025. 

Namun, Presiden Prabowo meminta agar target tersebut dipercepat dan dapat selesai pada September 2025.

Baca Juga:
Sekjen Gerindra Soal Hal yang Akan Dibahas Presiden Prabowo Jika Bertemu Megawati: Buat Rakyat dan Bangsa

Menanggapi permintaan Prabowo tersebut, Dadan kemudian menjelaskan bahwa untuk memenuhi percepatan tersebut, pihaknya memerlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.

"Presiden (Prabowo Subianto) bertanya kepada kami (BGN), berapa jika September mulai dilaksanakan untuk 82,9 juta? Kami sampaikan tambahan Rp 100 T," ujar Dadan di Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2025.

Penegasan tersebut, menurut Dadan, penting untuk menjelaskan bahwa bukan BGN yang mengajukan penambahan anggaran.

Sebaliknya, tambahan dana ini merupakan konsekuensi langsung dari permintaan percepatan yang diinginkan Presiden Prabowo.

Baca Juga:
Andi Arief Puji Pemerintahan Presiden Prabowo Jelang 100 Hari Pimpin Indonesia: Setidaknya Tidak Memberangus Demokrasi

Hal ini juga menandakan dukungan kuat dari Presiden terhadap upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui program MBG.

Hingga kini, program Makan Bergizi Gratis telah berjalan selama sekitar 10 hari dan telah diimplementasikan di 31 provinsi di Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, terdapat 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi untuk memproduksi makanan bergizi bagi para penerima manfaat.

Program ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pemenuhan gizi.

Baca Juga:
Soroti Kemendiktisaintek yang Mengaku Siap Jalankan Wacana Kampus Kelola Tambang, Yustinus Prastowo: Asem Tenan!

Pada periode awal pelaksanaan program, yakni Januari hingga April 2025, MBG menargetkan sebanyak 3 juta penerima manfaat.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk mencapai target yang lebih besar pada tahap berikutnya.

Meskipun program MBG masih jadi pro dan kontra di tengah masyarakat, namun program tersebut tentunya punya tetap memberikan manfaat kepada penerimanya, dalam hal ini siswa sekolah.

Dengan adanya tambahan anggaran dan percepatan pelaksanaan, program ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah. (*/Risco)

Read Entire Article