ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp510 miliar untuk tahun anggaran 2025.
Usulan ini disampaikan dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR di Jakarta pada Senin, 2 Desember 2024.
Zulhas menjelaskan bahwa anggaran yang tersedia saat ini hanya sebesar Rp40 miliar, sedangkan kebutuhan sebenarnya mencapai Rp550 miliar.
Tambahan anggaran tersebut diusulkan untuk mendukung berbagai program prioritas kementeriannya.
"Anggaran kami baru Rp40 miliar. Kami memerlukan kira-kira Rp550 miliar, jadi kurang Rp510 miliar," ungkap Zulkifli Hasan dalam rapat bersama DPR.
Menurutnya, salah satu alasan utama tambahan anggaran ini adalah untuk mendukung program swasembada pangan, yang merupakan salah satu target prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Program ini dirancang untuk mencapai kemandirian pangan nasional dan diharapkan bisa terealisasi pada 2027.
Selain itu, anggaran tersebut juga mencakup kebutuhan operasional dasar, termasuk pendirian kantor dan pengadaan fasilitas penunjang seperti kendaraan dinas.
Ia bahkan menyebut bahwa saat ini kementerian tersebut masih “numpang” di gedung lain.
"Kantor baru, kursi belum ada, mobil, semua belum ada. Kantornya pun belum ada, jadi masih numpang," jelas Zulkifli Hasan dalam rapat tersebut.
Menko Pangan tersebut menambahkan, anggaran tambahan juga akan digunakan untuk mendukung manajemen kementerian dan memfasilitasi koordinasi kebijakan antar-lembaga.
Ia menekankan pentingnya persetujuan dari DPR agar kementeriannya dapat menjalankan tugas dengan optimal tanpa kendala operasional.
Zulkifli Hasan berharap supaya pihak DPR bisa menyetujui usulannya terkait penambahan anggaran tersebut. Zulhas juga minta supaya anggarannya tersebut tidak dipotong.
Pemerintah perlu memastikan bahwa anggaran yang diajukan benar-benar digunakan untuk kebutuhan mendesak dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Kementerian juga didorong untuk lebih kreatif dalam mengelola anggaran yang ada, termasuk mencari cara agar belanja yang sudah tersedia dapat dioptimalkan.
Dengan langkah ini, tambahan anggaran yang besar bisa diminimalkan, dan sumber daya negara tetap terjaga.
Kombinasi perencanaan matang dan pemanfaatan anggaran yang efektif akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target swasembada pangan tanpa membebani keuangan negara. (*/Risco)