ARTICLE AD BOX
Bekasi, gemasulawesi - Peristiwa tragis terjadi di Kali Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur dan meninggalkan duka mendalam bagi warga setempat.
Dua bocah kakak beradik, Muhammad Azril Ramdhani (5) dan Muhammad Hafiz Akhtar (3), dilaporkan tenggelam setelah bermain di sekitar bantaran sungai.
Insiden ini memicu perhatian karena kedua korban diketahui sempat pamit kepada orang tuanya sebelum kejadian.
Orang tua korban, Winda, mengatakan kedua anaknya meminta izin bermain di depan rumah pada pagi hari. Ia juga telah memperingatkan mereka agar tidak pergi jauh.
“Saya bilang jangan main ke lapangan. Mereka mengiyakan, tetapi beberapa saat kemudian saya tidak lagi mendengar suara mereka,” ungkap Winda, pada Jumat, 17 Januari 2025.
Ketika mencari keberadaan anak-anaknya, Winda menemukan sandal dan pakaian mereka di tepi Kali Bekasi. Ia pun segera meminta bantuan warga sekitar.
Ketua RT setempat langsung menghubungi tim SAR gabungan dari Damkar dan BPBD Kota Bekasi untuk melakukan pencarian.
Pencarian dimulai dengan penyisiran menggunakan perahu karet dan pengamatan visual dari darat sejauh lima kilometer dari titik awal tenggelam.
Pada Kamis sore, Muhammad Azril Ramdhani ditemukan terlebih dahulu dalam kondisi tak bernyawa, tersangkut di ranting pohon sekitar satu kilometer dari lokasi awal.
Rahmat, salah satu anggota Tim Rescue Damkar Bekasi, menjelaskan bahwa medan pencarian cukup menantang karena arus sungai yang deras dan rintangan di sepanjang aliran sungai.
“Korban pertama ditemukan di antara ranting, kondisinya sudah tidak bernyawa,” ungkapnya.
Pencarian Muhammad Hafiz Akhtar dilanjutkan hingga Jumat hari ini. Akhirnya, jasad Hafiz ditemukan mengapung sekitar dua kilometer dari lokasi awal tenggelam.
Warga yang sedang mencari ikan melaporkan penemuan tersebut kepada Tim SAR.
Rizky Dwianto, Koordinator Unit Siaga SAR Bekasi, mengatakan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terapung di permukaan air.
"Korban ditemukan oleh warga di radius dua kilometer dari lokasi tenggelam," ujar Rizky.
Jenazah kakak beradik itu langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga. Kedua korban akan dimakamkan di kampung halaman mereka di Tegal, Jawa Tengah.
Insiden tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, terutama saat bermain di area berbahaya seperti sungai.
Pemerintah daerah diimbau untuk meningkatkan pengamanan di lokasi rawan, termasuk pemasangan rambu-rambu bahaya di sepanjang aliran Kali Bekasi. Langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tragedi ini telah menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga sekitar. Kejadian ini sekaligus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan peduli terhadap keselamatan anak-anak. (*/Shofia)