ARTICLE AD BOX
Jakarta Pusat, gemasulawesi - Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Jalan Administrasi II RT 10/8, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Api yang berkobar pada Kamis, 28 November 2024 itu menghanguskan 13 rumah warga dan membuat puluhan orang kehilangan tempat tinggal.
Dugaan awal kebakaran ini bisa terjadi akibat dipicu oleh korsleting listrik yang bersumber dari salah satu rumah warga.
M. Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, menyatakan bahwa insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.
Baca Juga:
Seorang Anak Dilaporkan Terluka saat Serangan Penjajah Israel di Tepi Barat
Namun, sebanyak 50 warga terpaksa mengungsi ke Balai RW 9 untuk mendapatkan tempat perlindungan sementara.
"Kebakaran ini menyebabkan 50 jiwa mengungsi, namun tidak ada korban jiwa maupun luka," ujar Yohan.
Selain kerugian material dan kehilangan tempat tinggal bagi warga, kebakaran ini juga berdampak pada operasional KRL Commuter Line yang melintasi jalur dekat lokasi kejadian.
Perjalanan kereta antara Stasiun Palmerah dan Tanah Abang hanya bisa dilakukan dengan kecepatan terbatas selama proses pemadaman berlangsung.
Baca Juga:
Presiden Otoritas Palestina Umumkan Siapa Penggantinya pada Masa Sementara saat Jabatannya Kosong
Pihak KRL melalui akun resmi @CommuterLine menyampaikan perkembangan situasi kepada pengguna.
"Perjalanan kereta di lokasi saat ini dapat dilalui dengan kecepatan terbatas dan masih dalam proses penguraian kepadatan," demikian pernyataan mereka di platform X.
Mereka juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh para penumpang.
Tim pemadam kebakaran bergerak cepat setelah mendapat laporan.
Sebanyak 14 unit mobil pemadam dikerahkan untuk mengendalikan api yang dengan cepat menyebar karena lokasi kebakaran berada di area padat penduduk.
Api berhasil dipadamkan beberapa jam setelah kejadian, dan proses pendinginan dilakukan untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
M. Yohan menambahkan, area yang terdampak kebakaran memiliki luas cukup signifikan.
"Sebanyak 13 rumah tinggal menjadi objek terdampak. Penyebab awal diperkirakan korsleting listrik," katanya.
Akibat kebakaran ini, jumlah total kerugian material yang dialami diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Insiden ini kembali menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap sistem kelistrikan, terutama di kawasan padat penduduk seperti Petamburan.
Instalasi listrik yang tidak aman dapat memicu kebakaran besar dalam waktu singkat.
Pemerintah diharapkan segera memberikan bantuan, baik dalam bentuk kebutuhan dasar maupun pendampingan bagi warga terdampak, serta upaya untuk memperbaiki infrastruktur di kawasan tersebut. (*/Shofia)