ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Perlawanan Islam di Irak melakukan 2 operasi baru terhadap target-target penjajah Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Menurut laporan, melalui operasi ini, perlawanan terus mendukung rakyat Palestina dan Lebanon dan menanggapi pembantaian yang dilakukan oleh entitas pendudukan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok perlawanan mengumumkan para pejuang mereka telah menyerang target penting penjajah Israel di Lembah Yordan yang diduduki menggunakan pesawat tak berawak dan serangan lain terhadap target di penjajah Israel utara.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Serbu Sejumlah Rumah di Tepi Barat dan Menahan 65 Warga Palestina
Mereka menekankan rencananya untuk terus menyerang benteng pertahanan musuh.
Di sisi lain, Hamas telah mendesak masyarakat internasional, bersama dengan organisasi jurnalistik dan hak asasi manusia, untuk mengecam tindakan dan pelanggaran penjajah Israel terhadap jurnalis di Palestina.
Hamas menyerukan tindakan segera untuk melindungi jurnalis dari kebrutalan dan kejahatan pendudukan.
Hamas mengecam klaim palsu yang disebarkan oleh tentara pendudukan penjajah Israel yang menuduh bahwa beberapa jurnalis dari media internasional terkenal terkait dengan faksi perlawanan.
Hamas menegaskan bahwa jurnalis ini hanya meliput kekejaman dan juga pemindahan paksa yang terjadi di Jalur Gaza utara.
Pernyataan itu menggambarkan tuduhan tersebut sebagai hasutan yang terungkap yang ditujukan untuk menargetkan jurnalis sebagai bagian dari kebijakan represif yang lebih luas yang telah mengakibatkan kematian sekitar 177 jurnalis.
Taktik ini dimaksudkan untuk mengintimidasi jurnalis, menghalangi pekerjaan mereka, dan juga mengaburkan genosida brutal yang sedang berlangsung dan pelanggaran yang terang-terangan.
“Klaim palsu pendudukan itu adalah pengumuman awal mengenai niatnya untuk menargetkan jurnalis media tersebut, sama seperti yang telah mereka lakukan terhadap rekan-rekan mereka dari saluran itu dan sejumlah media lokal dan internasional lainnya selama setahun penuh pembunuhan yang sistematis dan juga genosida,” pungkas mereka. (*/Mey)