Penyelenggara Lokal Festival Persahabatan di Sulteng Pindahkan Lokasi Pelaksanaan ke Lapangan GBK Palu

2 days ago 1
ARTICLE AD BOX

Palu, gemasulawesi – Penyelenggara lokal Festival Persahabatan di Sulawesi Tengah memindahkan lokasi pelaksanaan dari RTH atau Ruang Terbuka Hijau Vatulemo ke Lapangan Gelora Bumi Kaktus atau GBK di Palu.

Dalam keterangannya di Palu, Ketua Penyelenggara Lokal, Yewin Tjandra, mengatakan pihaknya memindahkan ke GBK sesuai dengan rekomendasi ketika pertemuan dengan FKUB atau Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Sulawesi Tengah.

Yewin Tjandra menerangkan pemindahan lokasi tersebut telah mendapatkan persetujuan dari WIM atau World Impact Ministries sebagai penyelenggara utama kegiatan.

Festival Persahabatan direncanakan dihadiri oleh Peter Yongren sebagai pendiri dari WIM, sebuah organisasi Kristen internasional yang menjangkau lebih dari 100 negara.

Baca Juga:
Terungkap! Dana Desa Rp40 Miliar Diduga Digunakan Kades di Sumatera Utara untuk Judi Online, Ini Temuan Mengejutkan PPATK

Dia mengatakan pihaknya menghargai saran dan masukan dari berbagai pihak.

Dikutip dari Antara, sebelumnya, FKUB Sulawesi Tengah meminta pelaksanaan Festival Persahabatan Palu 2025 dilaksanakan dalam ruang tertutup.

“Kami menyarankan agar kegiatan ini dilaksanakan di tempat yang lebih tertutup seperti contohnya Lapangan Gelora Bumi Kaktus atau GBK, Lapangan Mako Brimob Petobo atau lapangan lainnya yang lebih terkontrol,” ujarnya.

Imbauan tersebut disampaikannya dalam pertemuan bersama panitia penyelenggara di Kantor Majelis Ulama Indonesia atau MUI Palu.

Baca Juga:
Polemik Pagar Laut di Tangerang, Fakta Mengejutkan Terkait Sertifikat HGB dan Dugaan Pelanggaran Hukum Terungkap

Kegiatan Festival Persahabatan Palu 2025 direncakana akan diadakan pada tanggal 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di RTH atau Ruang Terbuka Hijau Vatulemo, Kantor Wali Kota Palu.

Festival tersebut dilaksanakan Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili atau PGLII Sulawesi Tengah dengan menghadirkan pembicara utama, Dr. Peter Youngren dari Kanada.

“Saran tersebut diberikan bukan untuk menghalangi kebebasan beragama melainkan sebagai bentuk dukungan terhadap umat Kristiani dalam melaksanakan kegiatan keagamaan mereka dengan cara yang lebih tertib dan juga lebih aman,” ucapnya.

Menurutnya, saran pemindahan dari ruang publik terbuka seperti RTH Vatulemo ke tempat tertutup demi menjaga ketertiban dan juga kenyamanan bersama. (Antara)

Read Entire Article