Penjajah Israel Dilaporkan Menyerang Fasilitas di Perlintasan Janta di Perbatasan Suriah dan Lebanon

3 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Penjajah Israel mengonfirmasi serangan udara terhadap fasilitas di perlintasan Janta di perbatasan Suriah-Lebanon dengan klaim serangan tersebut digunakan untuk mentransfer persenjataan ke Hizbullah.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada tanggal 27 Desember 2024 waktu setempat, tentara penjajah Israel menyampaikan bahwa angkatan udaranya terhadap infrastruktur di perlintasan Janta di perbatasan Suriah-Lebanon yang telah digunakan untuk mentransfer senjata dari Suriah ke Hizbullah.

Penyeberangan Janta terletak di sisi perbatasan Lebanon.

Penjajah Israel mengklaim Unit 4400 Hizbullah bertanggung jawab atas penyelundupan senjata dari Iran dan proksinya ke Lebanon.

Baca Juga:
Seorang Petugas Kesehatan Palestina yang Mengungsi Meninggal Dunia Karena Cuaca Dingin yang Ekstrem

Penjajah Israel telah melanggar ketentuan gencatan yang ditandatanganinya dengan Lebanon pada bulan November 2024 lebih dari 300 kali yang mengakibatkan 32 kematian dan melukai 32 orang.

Laporan berita kini mengungkapkan pasukan penjajah Israel mungkin tidak mundur dari tanah Lebanon dalam jangka waktu 60 hari yang ditetapkan dalam gencatan senjata.

Di sisi lain, Program Pangan Dunia atau WFP menyerukan akses berkelanjutan untuk mengirim makanan ke Jalur Gaza.

“Pihak kami hanya mampu mendatangkan sekitar sepertiga truk makanan yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat di Jalur Gaza,” katanya.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Meledakkan Robot Bermuatan Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Kamal Adwan

WFP menambahkan pihaknya menegaskan kembali seruan kami untuk akses yang sama dan juga berkelanjutan, serta pemulihan hukum dan juga ketertiban.

“Gencatan senjata sangat diperlukan,” ungkap mereka.

Badan-badan PBB dan juga lembaga-lembaga amal telah berulang kali mengatakan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza telah mencapai salah satu titik paling rendah karena mereka tidak mampu mengirim dan juga mendistribusikan cukup makanan dan juga pasokan medis ke daerah kantong tersebut.

Di sisi lain, seorang mantan komandan tentara penjajah Israel menyatakan bahwa tentara penjajah Israel telah menghabiskan semua pekerjaan operasional di Jalur Gaza, menekankan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak ingin menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Juga:
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel di Bagian Timur Kota Gaza

Jenderal penjajah Israel, Ziv, mantan komandan operasi militer, mengatakan dia tidak tahu apa yang sedang pihaknya lakukan di Jalur Gaza sekarang.

“Kecuali pemulangan (tawanan penjajah Israel di Jalur Gaza), saya tidak tahu, kami telah mengerahkan segala kemampuan militer,” pungkasya. (*/Mey)

Read Entire Article