ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Media penjajah Israel melaporkan penjajah Israel finalisasikan keputusan untuk menyerang Iran atau penjajah Israel telah memutuskan untuk menyerang Iran menyusul serangan rudal minggu lalu di Tel Aviv.
Media penjajah Israel menyebutkan pembahasan mengenai metode dan waktu penyerangan masih berlangsung.
Menurut outlet media tersebut, target potensial dalam serangan yang direncanakan itu dapat mencakup fasilitas minyak dan gas penting, kompleks kepresidenan, dan markas besar pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Korps Garda Revolusi Islam atau IRGC di Teheran.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Menerbitkan Buku Anak-Anak dengan Klaim Lebanon Milik Penjajah Israel
“Diskusi dalam lembaga keamanan penjajah Israel difokuskan pada koordinasi waktu dan metode terbaik untuk melancarkan serangan,” kata media itu.
Di sisi lain, pihak berwenang Lebanon menyerukan peningkatan tekanan pada penjajah Israel agar menghentikan serangannya terhadap sektor kesehatan di Lebanon di tengah serangan udara dan juga darat terhadap negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, ONS atau Ordo Perawat Lebanon menuduh penjajah Israel sengaja menargetkan rumah sakit, dokter, perawat, dan paramedis dalam pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan konvensi internasional.
Baca Juga:
Hizbullah Dilaporkan Telah Kehilangan Kontak dengan Salah Satu Pemimpin Senior Hashem Safieddine
“Masyarakat internasional, PBB, WHO, dan Dewan Perawat Internasional harus segera campur tangan untuk menekan penjajah Israel agar menetralisir sektor kesehatan dari perang yang menghancurkan ini,” ungkap mereka.
ONS memperingatkan tidak mungkin lagi untuk tetap berada di daerah panas untuk menyelamatkan yang terluka, karena nyawa para perawat dalam bahaya.
ONS diketahui merupakan satu-satunya badan resmi yang mewakili pekerjaan keperawatan di Lebanon.
Penjajah Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap apa yang disebutnya target Hizbullah, menewaskan lebih dari 1.180 korban sejak 23 September 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.
Setidaknya 97 personel medis dan darurat tewas dan lebih dari 10 rumah sakit rusak akibat serangan itu.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri Gaza meminta warga sipil Palestina untuk mengabaikan perintah penjajah Israel untuk mengungsi dari daerah mereka dan bergerak ke selatan.
Dalam sebuah pernyataan klaim penjajah Israel tentang keberadaan zona aman di Gaza selatan adalah kebohongan karena penjajah Israel melakukan kejahatan dan pembantaian di semua wilayah kantong tersebut. (*/Mey)