ARTICLE AD BOX
Medan, gemasulawesi - Kasus pengeroyokan hingga menewaskan seorang juru parkir (jukir) kembali mengguncang Kota Medan.
Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan yang dipicu oleh persoalan sepele di kota tersebut.
Korban, seorang pria bernama Ardani Laila (29), meregang nyawa setelah dikeroyok oleh sekelompok orang di Jalan Setia Budi, Medan Selayang.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena keterlibatan beberapa pelaku yang kini telah diamankan oleh pihak berwajib.
Baca Juga:
Cawabup Ardi Kadir Berikrar Akan Mengabdi Secara Penuh Untuk Parigi Moutong
Ardani mengalami luka yang sangat parah akibat pengeroyokan tersebut.
Dia menderita tujuh luka tusuk di tubuhnya yang menyebabkan kehabisan darah.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Penyelidikan cepat dari Kepolisian Sektor Medan Sunggal berhasil mengungkap fakta-fakta di balik kejadian ini.
Termasuk menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam penganiayaan, yaitu Didi Yudi Wardana, istrinya Rinawati Tarigan, dan adik Rinawati, Hamzah Iqbal Tarigan.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Bambang Hutabarat, insiden pengeroyokan ini bermula dari perselisihan mengenai uang parkir.
Hamzah Iqbal Tarigan, salah satu pelaku, awalnya terlibat cekcok dengan korban terkait pungutan parkir di depan rumah makan milik Didi dan Rinawati.
Karena tidak terima dengan teguran tersebut, Ardani meninggalkan tempat kejadian, namun ia kembali bersama dua rekannya untuk menemui Didi.
Pertemuan ini berujung pada kekerasan, di mana Hamzah langsung menyerang Ardani begitu tiba di lokasi.
Kekerasan semakin brutal saat Didi ikut memukul korban, sementara Rinawati dilaporkan menggunakan ekor ikan pari sebagai senjata untuk menyerang.
Meski demikian, polisi menegaskan bahwa ketiga tersangka bukanlah pelaku utama penusukan yang menyebabkan korban tewas.
"Tersangka lain yang diduga melakukan penusukan masih dalam pengejaran. Kami akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas," ujar Bambang pada Minggu, 6 Oktober 2024.
Setelah berita ini tersebar di media sosial, warganet pun geram atas aksi kekerasan ini.
Banyak yang mengecam tindakan brutal para pelaku dan menuntut keadilan untuk korban.
"Nyawa manusia tak ada harganya bagi mereka. Hukum harus bertindak tegas," tulis seorang netizen di kolom komentar.
Sementara itu, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga setelah menjalani visum di RS Bhayangkara Medan.
Baca Juga:
Tragis! Jasad Pria Ditemukan di Lobby Apartemen Kelapa Gading Jakarta Utara, Polisi Turun Tangan
Polisi terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan semua pelaku kekerasan tersebut bertanggung jawab di depan hukum.
Masyarakat berharap agar insiden seperti ini tidak terulang lagi, dan hukum bisa ditegakkan tanpa pandang bulu, demi memberikan keadilan kepada korban dan keluarganya.
Pengeroyokan hingga kematian karena masalah sepele ini menjadi cerminan bahwa kekerasan di ruang publik masih menjadi masalah serius di beberapa wilayah.
Penegakan hukum yang tegas serta pendidikan mengenai solusi konflik secara damai menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk mencegah insiden serupa di masa depan. (*/Shofia)