ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Hendri Satrio, memberikan pandangan menarik tentang perbedaan Presiden Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam cuitannya di akun X resminya, @satriohendri, pada Minggu, 19 Januari 2025, Hendri menyebut bahwa Jokowi lebih lincah dibandingkan Prabowo.
Ia mengaitkan kelincahan ini dengan status Jokowi yang kini tidak berafiliasi dengan partai politik, sehingga dianggap lebih fleksibel dalam bermanuver.
Hendri menjelaskan bahwa tanpa keterikatan pada gerbong partai, Jokowi bebas melakukan berbagai kegiatan seperti pertemuan, kunjungan, hingga berfoto di berbagai kesempatan.
"Tapi harus diakui Jokowi ini memang lincah, tanpa gerbong a.k.a partai perseorangan dia mudah bermanuver, ketemu-ketemu, berfoto-foto, kunjung sana-sini," tulis Hendri dalam cuitannya.
Sebaliknya, Hendri berpendapat bahwa Prabowo, yang merupakan bagian dari partai, tidak bisa bergerak selincah Jokowi.
"Sementara Prabowo sulit lincah, sebab selain ada gerbong, kliatannya dia juga sendirian hanya ditemani para ajudan," tambahnya.
Pandangan Hendri ini memicu beragam tanggapan dari warganet.
Beberapa pengguna media sosial memberikan komentar yang cukup kritis terhadap perbandingan tersebut.
Salah satu warganet dengan akun @man*** berpendapat bahwa kelincahan Jokowi tidak semata karena faktor personal, melainkan karena kelemahan dalam kepemimpinan Prabowo.
"Menurut pendapat saya, bukan karena Jokowi lincah tapi karena kepemimpinan Prabowo lemah. Utk menindak pagar laut saja Prabowo hny mampu mengandalkan jalur komando TNI," tulisnya.
Sementara itu, warganet lain, @azw***, menilai bahwa situasi yang dihadapi Prabowo dipengaruhi oleh dinamika politik yang berbeda.
Menurutnya, Prabowo tidak bisa bebas bergerak karena merasa berutang budi pada pemerintahan sebelumnya.
"Lingkungan yg memaksa Prabowo seperti itu.. itu sebabnya dimana didunia ini ganti kepemimpinan ganti semua perangkat semua harus baru yg sesuai dgn pemimpin baru tersebut. ..ini Prabowo yg gk dilakukan karena menang utang Budi dgn penguasa lama," tulisnya.
Diskusi yang muncul dari pernyataan Hendri Satrio menunjukkan bagaimana perbedaan gaya politik antara Jokowi dan Prabowo menjadi sorotan publik.
Hal ini juga mencerminkan berbagai harapan dan kritik terhadap kepemimpinan Prabowo di tengah situasi politik yang penuh tantangan. (*/Risco)