Penduduk Zanuta Tepi Barat Dilaporkan Kembali ke Desa yang Hancur tetapi Tidak Mempunyai Rumah

3 months ago 12
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Saat penduduk Desa Zanuta meninggalkan rumah mereka tahun lalu, diusir oleh serangan penjajah Israel, mereka kembali membawa serta kunci rumah mereka.

Selama sekitar 300 hari mereka tinggal di tenda-tenda di al-Dhaheriya, sekitar 30 km jauhnya.

Penduduk Desa Zanuta tetap menyimpan kunci rumah mereka dengan harapan mereka dapat kembali ke rumah mereka.

Baca Juga:
Penjajah Israel Telah Membunuh Seorang Dokter Palestina dan Melukai Beberapa Paramedis di Gaza Utara

Pada tanggal 21 Agustus 2024, setelah melalui proses hukum, beberapa penduduk desa akhirnya kembali.

Tetapi kunci mereka tidak berguna. Sebaliknya, pemandangan yang mereka lihat mengingatkan mereka akan betapa tidak amannya kehidupan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, khususnya di wilayah yang berada di bawah kendali langsung penjajah Israel.

Muhammed al-Tal, seorang warga desa yang berusia 23 tahun, yang keluarganya telah tinggal di Zanuta selama beberapa generasi.

Baca Juga:
Penjajah Israel Klaim Pasukannya Telah Membunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza

“Tetapi kami terkejut melihat rumah-rumah hancur dan terbakar serta kehancuran di mana-mana,” ungkapnya.

Dia menambahkan pihaknya membawa kunci rumah dan kunci itu menjadi tanda harapan untuk mereka bahwa mereka akan kembali.

“Kami berhasil kembali tetapi tidak menemukan rumah atau pintu untuk kunci yang kami bawa,” paparnya.

Baca Juga:
Viral Mobil Terbakar Jalan Sendiri di India Hebohkan Warganet, Melaju Tanpa Sopir Hingga Bikin Penonton Berhamburan

Desa Zanuta terletak sekitar 20 km (12 mil) selatan Hebron dan adalah rumah untuk sekitar 40 keluarga atau sekitar 250 orang sebelum dimulainya perang penjajah Israel di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

Ini merupakan komunitas yang berfokus pada pemeliharaan ternak, cara hidup kuno dan umum untuk penduduk Palestina di bagian Tepi Barat.

Tetapi desa dan juga tanahnya telah diserobot oleh pemukiman ilegal penjajah Israel selama bertahun-tahun.

Baca Juga:
Kepala UNRWA Sebut Operasi di Jalur Gaza Hampir Mencapai Titik Kritis

Pengabaian Desa Zanuta dipicu oleh serangan para pemukim kejam yang tinggal di pemukiman paling dekat, termasuk Shim’a di sebelah timur.

Serangan-serangan ini terjadi sebelum perang Jalur Gaza tetapi konflik itu telah menjadi alasan untuk peningkatan serangan pemukim di seluruh Tepi Barat yang beberapa di antaranya telah menyebabkan kematian warga Palestina.

Di Zanuta para pemukim penjajah Israel sangat kejam. (*/Mey)

Read Entire Article