ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Media penjajah Israel mengutip sumber Mesir yang digambarkan sebagai pejabat tinggi yang mengonfirmasi bahwa penjajah Israel mengubah posisinya selama pembicaraan yang berlangsung di Kairo, Mesir, selama 2 hari terakhir.
Mereka menambahkan dengan mencatat bahwa penjajah Israel setuju bahwa karyawan Otoritas Palestina atau PA yang akan ditempatkan di persimpangan menuju Jalur Gaza akan mengenakan seragam resmi Otoritas Palestina atau PA.
“Papan tanda pA akan dipasang untuk menyoroti tanggung jawab yang akan mereka pikul terkait lalu lintas di titik persimpangan, di samping tim pengamat Eropa yang akan kembali ke titik persimpangan sesuai dengan perjanjian tahun 2005 antara penjajah Israel dan PA, yaitu 2 tahun sebelum Hamas merebut kekuasaan di Jalur Gaza,” kata mereka.
Di sisi lain, warga Palestina yang ingin kembali ke Rafah mendapati kota itu hancur.
Baca Juga:
Penjajah Israel Bunuh 19 Orang Tak Lama setelah Batas Waktu Gencatan Senjata
Petani Palestina, Abd al-Sattari mempunyai 2 rumah di Rafah, Jalur Gaza. Selama 9 bulan sejak pasukan penjajah Israel menyerbu kota selatan tersebut, dia terpaksa mengungsi.
Pria berusia 53 tahun tersebut hidup dengan harapan jika 1 rumah terkena salah satu serangan penjajah Israel, yang telah meratakan lebih dari 70 persen wilayah itu, rumah lainnya tetap berdiri untuk menampung keluarganya kembali ketika perang akhirnya berakhir.
Pada hari Minggu, bahkan sebelum gencatan senjata mulai berlaku, dia membawa putra sulungnya Mohammed dan meninggalkan seluruh keluarga mereka di tenda pengungsian mereka di al-Mawasi di pantai barat daya Jalur Gaza.
Mereka menghadapi kenyataan pahit, yakni 2 rumahnya, masing-masing di Shaboura dan Mirage, telah hancur menjadi puing-puing.
Baca Juga:
7 Warga Palestina Terluka oleh Pasukan Penjajah Israel di Luar Penjara Ofer
Harapan Abd untuk dapat kembali ke keadaan normal telah hancur.
Bahkan sebelum gencatan senjata dimulai, ratusan keluarga bergegas kembali ke Rafah, setelah melarikan diri setelah invasi penjajah Israel, dengan beberapa barang bawaan mereka dikemas ke dalam kendaraan, kereta yang ditarik oleh hewan, dan sepeda. (*/Mey)