ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Tentara penjajah Israel telah mendirikan pos pemeriksaan militer dan menutup jalan, mencegah warga Palestina memasuki atau meninggalkan kota, kota kecil, dan desa di seluruh Tepi Barat yang diduduki.
Menurut media Palestina pada tanggal 21 Januari 2025 waktu setempat, pasukan penjajah Israel telah menutup semua pintu masuk ke Hebron, Qalqilya, kota Salfit, dan beberapa kota serta desa di wilayah Provinsi Salfit.
Pasukan penjajah Israel juga menutup semua pintu masuk ke Betlehem,
“Tentara penjajah Israel menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arahw arga Palestina yang mencoba mendekati setidaknya beberapa pos pemeriksaan militer,” kata kantor berita Wafa.
Di sisi lain, tentara penjajah Israel telah mengumumkan dimulainya operasi militer di kota Tepi Barat dengan laporan awal menyebutkan 1 orang telah tewas.
Wafa, mengutip sumber lokal, menyampaikan tentara penjajah Israel menyerbu kota dari pos pemeriksaan militer Jalameh, setelah pasukan khusus penjajah Israel menyusup ke lingkungan al-Jabariyat.
Serangan tersebut bertepatan dengan pengeboman pesawat tak berawak penjajah Israel terhadap kendaraan kosong di dekat Sekolah al-Zahraa di sekitar kamp pengungsi Jenin, tanpa ada korban luka yang dilaporkan sementara helikopter Apache menembaki langit kamp itu.
“Kami melakukan operasi anti terorisme,” ucap militer penjajah Israel tanpa memberikan rincian yang lebih lanjut.
Sebelum tindakan penjajah Israel, pasukan keamanan Palestina telah melakukan operasi selama berminggu-minggu untuk menegaskan kembali kendali atas kota tersebut yang merupakan rumah untuk sejumlah kelompok bersenjata.
Di sisi lain, Kepala Komite Penyelamatan Internasional, David Miliband, mengatakan aliran bantuan ke Jalur Gaza mungkin membutuhkan waktu untuk ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikannya ketika truk-truk bantuan melakukan pengiriman hari kedua setelah dimulainya gencatan senjata.
Kesepakatan tersebut mengharuskan 600 truk bantuan diizinkan masuk ke Jalur Gaza setiap hari selama 6 minggu awal gencatan senjata, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar.
Baca Juga:
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina sedang Membangun Tempat Penampungan Sementara di Seluruh Gaza
“Itu merupakan langkah maju yang besar. Saya khawatir itu akan memakan waktu. Kami ingin mempercepatnya secepat mungkin,” ujarnya. (*/Mey)