Pasukan Penjajah Israel Menembaki Seorang Pemuda Palestina di Dekat Pos Pemeriksaan Militer Tayasir

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menembaki seorang pemuda Palestina di dekat pos pemeriksaan militer Tayasir, timur kota Tubas, pada tanggal 4 Februari 2025 waktu setempat.

Sumber-sumber lokal melaporkan pasukan penjajah Israel menembaki seorang pemuda di dekat pos pemeriksaan itu, melukainya, dan meninggalkannya tergeletak di tanah.

Media penjajah Israel mengklaim seorang pemuda melepaskan tembakan di pos pemeriksaan Tayasir yang menyebabkan 7 tentara terluka.

Pasukan penjajah Israel menutup pos pemeriksaan di kedua arah dan mengembalikan semua kendaraan, sementara tentara penjajah Israel dikerahkan di sekitarnya, bertepatan dengan penerbangan helikopter dan pesawat pengintai di langit wilayah provinsi itu.

Baca Juga:
2 Pesawat Tak Berawak Penjajah Israel Mengebom 2 Lokasi di Kota Tamoun Selatan Tubas

Di sisi lain, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menekankan bahwa prioritas saat ini meliputi pemenuhan kebutuhan kesehatan yang mendesak, mendukung pengoperasian rumah sakit dan juga fasilitas perawatan primer, serta mengangkut pasien di dalam dan luar Gaza untuk menerima perawatan medis khusus.

Dalam pidato pembukaan sidang ke-156 Dewan Eksekutif WHO, dia mengindikasikan WHO telah mengirimkan 63 truk yang berisi pasokan medis sejak dimulainya gencatan senjata di Jalur Gaza dan mencatat 30 truk lagi akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

Ini mengindikasikan WHO menyediakan 60 persen dari total pasokan medis dan 100 persen bahan bakar yang dibutuhkan untuk rumah sakit dan fasilitas medis darurat.

Dia menekankan pentingnya mengubah gencatan senjata di Jalur Gaza menjadi perdamaian abadi di kawasan itu.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Hancurkan Sebuah Rumah dan 2 Ruang Pertanian di Kota Kafr al-Dik

“WHO bekerja sama dengan para mitra mengerahkan 52 tim medis darurat dari 26 organisasi selama agresi di Jalur Gaza,” ujarnya.

Dia menambahkan ini menghasilkan penyediaan lebih dari 2,4 juta konsultasi medis, perawatan sekitar 86.000 korban luka, pelaksanaan lebih dari 36.000 operasi darurat, dan vaksinasi polio terhadap 550.000 anak.

WHO juga berkontribusi dalam negosiasi gencatan senjata kemanusiaan. Dia menanggapi serangan terhadap fasilitas kesehatan dengan menunjukkan organisasi itu telah memverifikasi lebih dari 1.500 serangan terhadap perawatan kesehatan di 15 negara dan wilayah tahun lalu yang menyebabkan 932 kematian dan 1.767 cedera. (*/Mey)

Read Entire Article