Pasukan Penjajah Israel Hancurkan 2 Rumah dan Sebuah Toko Komersial di Yerusalem

4 weeks ago 2
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Pusat Informasi Palestina melaporkan pasukan pendudukan penjajah Israel menghancurkan 2 rumah di Yerusalem pada pagi tanggal 24 Desember 2024, waktu setempat.

Sumber-sumber lokal menyampaikan rumah tersebut adalah milik warga Yerusalem, Fares Salah Al-Din.

“Sementara yang lain, yang masih dalam pembangunan, milik warga Yerusalem lainnya, Habis Ali,” kata mereka.

Pasukan penjajah Israel juga menghancurkan banyak pohon zaitun selama operasi pembongkaran itu.

Baca Juga:
UNRWA Sebut 1 Anak Palestina Terbunuh Setiap Jam di Gaza Akibat Agresi Penjajah Israel

Sementara itu, pasukan penjajah Israel juga menggunakan buldozer untuk menghancurkan sebuah toko komersial di Beit Hanina, sebelah utara Yerusalem yang diduduki.

Tokoh itu adalah milik Muhammad al-Halhouli yang dihancurkan dengan dalih dia tidak mempunyai izin untuk membangun properti itu.

Izin mendirikan bangunan sangat jarang disetujui bagi warga Palestina di kota yang diduduki tersebut.

Pasukan pendudukan menutup jalan yang menuju ke toko yang dihancurkan dan mencegah warga mengakses area itu.

Baca Juga:
Betlehem Rayakan Natal untuk Tahun Kedua di bawah Bayang-Bayang Perang Gaza

Di sisi lain, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, telah memilih untuk tidak menghadiri acara peringatan 80 tahun pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia, dengan alasan kekhawatiran tentang kemungkinan penangkapan menyusul putusan ICC baru-baru ini.

Bulan lalu, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, menuduh mereka melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Polandia adalah penandatangan Statuta Roma dan telah menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan ICC.

Netanyahu dan Presiden penjajah Israel Isaac Herzog dikabarkan akan menghindri acara itu dan Menteri Pendidikan Yoav Kisch akan hadir untuk menggantikan mereka.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap Dokter Yordania Saat Menuju ke Jalur Gaza untuk Misi Bantuan Medis

Surat perintah pengadilan ICC menuduh Netanyahu dan Gallant menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan dan melakukan tindakan pembunuhan serta penganiayaan.

Keputusan pengadilan tersebut mewajibkan 124 negara anggotanya, termasuk dengan Polandia, untuk menangkap terdakwa jika mereka memasuki wilayah mereka.

Ini telah menyebabkan para pemimpin penjajah Israel menghindari perjalanan ke Eropa, sementara Netanyahu dan Gallant menahan diri untuk tidak mengunjungi negara-negara yang menjadi anggota ICC. (*/Mey)

Read Entire Article