ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Kelompok hak asasi manusia penjajah Israel, Peace Now, mengatakan otoritas pendudukan penjajah Israel telah mendirikan sedikitnya 7 pos pemukiman ilegal dalam 6 bulan terakhir di Area B Tepi Barat yang diduduki.
Peace Now, yang memantau aktivitas pemukiman, menyampaikan di situs webnya bahwa untuk pertama kalinya sejak Perjanjian Oslo, tim Settlement Watch Peace Now mendokumentasikan pendirian setidaknya 7 pos terdepan di dalam Area B.
Peace Now menjelaskan 5 pos terdepan ini dibangun di lahan luas di sebelah timur dan tenggara kota Betlehem yang terletak di Area B, tempat warga Palestina dilarang membangun.
“Salah satu dari 2 pos pemukiman lainnya didirikan di sebelah timur pemukiman Ofra di Tepi Barat tengah, di tanah milik penduduk desa Palestina Ein Yabrud,” kata mereka.
Baca Juga:
Istri Benjamin Netanyahu Dituduh Melakukan Intimidasi terhadap Saksi
Pos paling depan lainnya terletak di sebelah utara dekat dengan pemukiman Shilo, sebelah selatan pos paling depan pemukiman ilegal Adei Ad.
Pos paling depan ini dibangun di atas tanah milik penduduk desa Palestina di Turmus Ayya.
Mereka menunjukkan sejumlah warga Palestina mengungsi dari daerah-daerah ini karena serangan berulang-ulang oleh pemukim penjajah Israel yang kemudian menyita rumah-rumah milik mereka.
“Setelah menguasai Area C dan secara otomatis menggusur warga Palestina melalui penghancuran rumah dan juga kekerasan pemukim, para pemukim kini mengarahkan perhatian mereka ke Area B,” mereka memperingatkan.
Baca Juga:
Hamas Mengaku Telah Menembak Seorang Perwira Tentara Penjajah Israel di Jalur Gaza Utara
Di sisi lain, Komisioner Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, di media sosial mengungkapkan semua aturan perang dilanggar di Jalur Gaza oleh penjajah Israel.
Warga Palestina di Jalur Gaza telah menghadapi genosida penjajah Israel yang terus berlangsung selama lebih dari 14 bulan.
“Semua perang punya aturan,” ucapnya di media sosial. Dia menambahkan semua aturan tersebut telah dilanggar.
Dia menegaskan serangan terhadap sekolah dan juga rumah sakit telah menjadi hal yang biasa.
Baca Juga:
Seorang Anak Palestina Terbunuh saat Ranjau Darat Penjajah Israel Meledak di Daerah Betlehem
“Dunia tidak boleh mati rasa,” pungkasnya. (*/Mey)