ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Presidensi Palestina menyatakan telah menyelesaikan semua persiapan untuk memikul tanggung jawab penuh di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis 17 Januari 2025, Otoritas Palestina atau PA menyampaikan stafnya sepenuhnya siap untuk melaksanakan tugasnya dan meringankan penderitaan rakyat Jalur Gaza.
Otoritas Palestina juga menegaskan kembali posisi yang diungkapkan oleh Presiden Mahmoud Abbas bahwa penjajah Israel mempunyai yurisdiksi hukum dan politik atas Jalur Gaza, seperti wilayah Palestina lainnya yang diduduki di Tepi Barat dan Yerusalem.
Di sisi lain, Kementerian Kehakiman penjajah Israel telah merilis nama-nama 95 warga Palestina yang dijadwalkan akan dibebaskan pada hari Minggu dalam tahap pertama kesepakatan gencatan Gaza.
Baca Juga:
WHO Sebut Setidaknya 10 Miliar Dolar AS Diperlukan untuk Membangun Kembali Sistem Kesehatan Gaza
Daftar tersebut mencakup wanita dan pria muda hingga usia 25 tahun.
Seorang pemimpin terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina dan anggota Dewan Legislatif Palestina (parlemen), Khalida Jarrar, ada dalam daftar tersebut.
Daftar itu juga mencakup jurnalis Bushra al-Tawil, yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan sebelumnya pada tahun 2011 antara Hamas dan penjajah Israel.
Dia adalah putri dari pemimpin senior Hamas Jamal al-Taweel yang menjabat sebagai wali kota el-Bireh di Tepi Barat.
Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Lukai 3 Remaja Palestina dalam Serangan di Kamp Pengungsi Askar Tepi Barat
Dalal al-Arouri juga diperkirakan akan dibebaskan. Dia adalah saudara perempuan Saleh al-Arouri, wakil pemimpin Hamas yang dibunuh oleh penjajah Israel pada bulan Januari tahun lalu di Beirut, Lebanon.
Di sisi lain, Otoritas Palestina telah mengirim delegasi ke Mesir untuk membahas pengelolaan penyeberangan Rafah dengan Jalur Gaza ketika gencatan senjata mulai berlaku.
“Presiden Mahmoud Abbas mendesak organisasinya untuk mengambil alih kendali penyeberangan itu,” kata media penjajah Israel.
Hamas telah memerintah Jalur Gaza sejak 2007 sementara PA menjalankan kontrol sipil sebagian atas Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Membakar Sebuah Kendaraan di Dekat Hebron Tepi Barat
Sebelumnya, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, pada hari Rabu mengatakan PA harus menjadi satu-satunya kekuatan pemerintahan di Jalur Gaza setelah perang tetapi siapa yang akan menjalankan Jalur Gaza tetap menjadi salah satu pertanyaan besar yang belum terjawab dalam negosiasi. (*/Mey)