ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel dilaporkan mengumumkan divisi baru untuk operasi perbatasan dengan Yordania.
Militer penjajah Israel menyampaikan misi divisi baru tersebut adalah untuk memperkuat pertahanan wilayah perbatasan dan menghentikan penyelundupan senjata sambil menjaga perbatasan yang damai dan memperkuat kerja sama dengan tentara Yordania.
Diketahui bahwa penjajah Israel dan Yordania menandatangani perjanjian damai pada tahun 1994 dan mempunyai hubungan keamanan yang erat.
Baca Juga:
Warga Sipil di Baalbek Lebanon Diperintahkan Penjajah Israel Mengungsi sebelum Serangan Udara
Di bulan Agustus lalu, sebuah serangan oleh seorang pengemudi truk bersenjata menewaskan 3 penjaga perbatasan penjajah Israel di jembatan perbatasan Jembatan Raja Hussein (Allenby) antara Tepi Barat yang diduduki dan Yordania.
Di sisi lain, Iran mengaku telah membunuh separatis yang terkait dengan penjajah Israel.
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa agen intelijen membunuh seorang anggota kelompok separatis yang dituduh mempunyai hubungan dengan penjajah Israel dan menangkap 2 lainnya di barat laut negara tersebut.
Baca Juga:
Petani Palestina di Tepi Barat Diserang oleh Pemukim Penjajah Israel saat sedang Memetik Buah Zaitun
“Agen dinas intelijen menewaskan salah satu anggota utama kelompok teroris ini dan 2 orang lainnya ditangkap,” kata televisi pemerintah.
Disebutkan juga senjata mereka telah disita.
Dikatakan mereka terdeteksi mencoba memasuki provinsi Azerbaijan Barat Iran dari wilayah semi-otonom Kurdi di Irak utara yang merupakan tempat beberapa kelompok Kurdi Iran yang diasingkan bermarkas dengan tujuan menyebabkan kerusuhan, teror, dan ketidakamanan.
Baca Juga:
Sejumlah Warga Palestina Dilaporkan Diculik oleh Pasukan Penjajah Israel di Tepi Barat
Tidak disebutkan secara rinci kelompok mana yang menjadi anggotanya dan hanya disebutkan bahwa itu adalah kelompok yang berafiliasi dengan rezim Zionis, yang merujuk pada penjajah Israel.
Di sisi lain, pejabat Departemen Luar Negeri AS telah mengidentifikasi hampir 500 insiden potensial di mana warga sipil terluka akibat senjata yang dipasok AS selama serangan militer penjajah Israel di Jalur Gaza.
Tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil terhadap semua insiden itu, 3 sumber, termasuk dengan seorang pejabat AS yang mengetahui masalah itu, mengatakan pekan ini.
Baca Juga:
109 Orang Tewas dan Lebih dari 40 Hilang dalam Serangan Penjajah Israel di Beit Lahia Gaza Utara
Insiden itu, beberapa di antaranya mungkin melanggar hukum humaniter internasional, menurut sumber itu, telah tercatat sejak 7 Oktober tahun lalu. (*/Mey)