Militer Penjajah Israel Klaim Telah Membunuh Beberapa Pejuang Hamas

2 months ago 6
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel menyampaikan, dalam koordinasi dengan Dinas Keamanan Dalam Negeri penjajah Israel, Shin Bet, telah menewaskan seorang pejuang utama Hamas yang merupakan bagian dari 1 batalion di Jabalia barat.

Dalam keterangannya kemarin, tanggal 26 November 2024, waktu setempat, diklaim bahwa Ahmad Abd el-Halim Abu Hussein, yang merupakan pejuang utama Hamas tersebut, ‘tereliminasi’ dalam serangan akhir pekan lalu dan bahwa dia bertanggung jawab atas banyak serangan roket dan mortir terhadap tentara penjajah Israel yang beroperasi di Jalur Gaza.

“Beberapa pejuang Hamas lainnya tewas dalam serangan tersebut,” kata mereka.

Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel Sebabkan Kerusakan pada Beberapa Jembatan di Provinsi Homs Suriah

Di sisi lain, penjajah Israel dituduh menggunakan bom yang menyebarkan kubus logam kecil.

Terdapat dugaan penggunaan bom jenis baru oleh penjajah Israel di Jalur Gaza.

Direktur RS Kamal Adwan, yang merupakan Hussam Abu Safia, menyampaikan pesawat tanpa awak quadcopter penjajah Israel telah menjatuhkan bom yang berisi pecahan-pecahan kecil yang hampir tidak terlihat oleh mata telanjang tetapi dapat menyebabkan pendarahan hebat dan kerusakan pada organ-organ dalam.

Baca Juga:
Asosiasi Dokter Palestina di Eropa Telah Kumpulkan Lebih dari 150 Ribu USD untuk Mendukung Mahasiswa Kedokteran di Gaza

Beberapa dokter lain yang pernah bekerja di Jalur Gaza juga menggambarkan perawatan pasien yang terluka oleh kubus logam kecil yang meninggalkan luka masuk minimal tetapi mengakibatkan cedera internal yang parah.

Seorang ahli bedah Inggris bekerja di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza, Dr Mohammed Tahir, menerangkan penemuan salah satu dari 3 kubus berukuran 3 mm yang terbuat dari tungsten di dalam pasien muda yang dirawatnya dalam sebuah video yang diterbitkan.

Dokter bedah Inggris, Nizam Mamode, juga baru-baru ini memberikan kesaksian kepada komite parlemen Inggris mengenai perawatan anak-anak dengan luka serupa.

Baca Juga:
Lebanon Tangguhkan Kelas Tatap Muka di Wilayah Beirut hingga Akhir Desember

Di sisi lain, DRC yang merupakan Dewan Pengungsi Denmark, memperingatkan bahwa kurangnya bantuan yang mencapai Jalur Gaza memaksa warga Palestina untuk mencari kebutuhan pokok di antara bangunan-bangunan yang hancur, yang meningkatkan risiko kematian atau cedera akibat bom yang belum meledak. (*/Mey)

Read Entire Article