Layanan TikTok Kembali Beroperasi di AS karena Perintah Donald Trump, Inilah Alasannya

14 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Kupas Tuntas, gemasulawesi - ByteDance menepati janjinya untuk segera menutup TikTok di Amerika Serikat jika tidak ada cara untuk menghentikan potensi larangan tersebut.

Batas waktu yang ditetapkan untuk undang-undang anti-TikTok pun tiba, dan aplikasi tersebut berhenti berfungsi untuk semua pengguna AS.

Namun, kurang dari sehari kemudian, layanan TikTok telah dipulihkan, dengan bantuan Donald Trump.

Dua hari yang lalu, akun Kebijakan TikTok resmi di X/Twitter membagikan pernyataan yang berbunyi sebagai berikut: “Sesuai dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan.”

Trump tampaknya menjadi bagian utama dari perubahan pikiran platform tersebut mengenai operasinya di negara tersebut.

“Kami akan bekerja sama dengan Presiden Trump untuk mencari solusi jangka panjang agar TikTok tetap berada di Amerika Serikat,” begitu bunyi postingan tersebut, dikutip dari Android Headlines.

Salah satu alasan utama TikTok menutup platform video pendek tersebut di Amerika Serikat adalah karena takut mitranya akan dikenai sanksi.

Mitra mereka mencakup toko aplikasi, seperti milik Google dan Apple, dan bahkan penyedia layanan cloud, seperti Oracle.

Rupanya, perusahaan tersebut tidak menerima jaminan tentang apa yang akan terjadi dengan mereka setelah batas waktu.

Perusahaan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Trump karena "memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan [mereka] bahwa [penyedia layanan itu] tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan TikTok bagi lebih dari 170 juta warga Amerika."

Langkah tersebut tampaknya merupakan tanggapan terhadap unggahan Donald Trump di Truth Social.

"Saya meminta perusahaan untuk tidak membiarkan TikTok mati!” bunyi pernyataan tersebut.

Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada hari Senin untuk memperpanjang jangka waktu sebelum larangan hukum tersebut berlaku.

Ditambah lagi, kita akhirnya mengetahui lebih banyak tentang strategi yang akan memungkinkan TikTok tetap berada di AS.

Unggahan Trump mengatakan bahwa ia "ingin Amerika Serikat memiliki posisi kepemilikan 50 persen dalam usaha patungan. Dengan melakukan ini, kita menyelamatkan TikTok, menjaganya di tangan yang baik, dan memungkinkannya untuk terus maju. Tanpa persetujuan AS, tidak akan ada Tik Tok.”

Jadi, kemungkinan besar, perusahaan Amerika akan mendapatkan 50 persen saham AS di TikTok.

Belum ada rincian tentang perusahaan mana yang akan mendapatkan kesepakatan itu, tapi ada beberapa kandidat, seperti Project Liberty atau bahkan X milik Elon Musk. (*/Armyanti)

Read Entire Article