ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK menyebut adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Salah satu kasus paling tinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur dengan 1.728 kasus tindak kekerasan.
Woro Srihastuti Sulistyaningrum, yang merupakan Deputi IV Kemenko PMK, dalam keterangannya mengatakan melonjaknya angka kasus tindak kekerasan itu dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang melakukan pernikahan dini dan perbedaan dalam usia.
Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah paling tinggi kasus kekerasan pada perempuan dan anak menurut data sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak atau simfoni PPA.
Tercatat terdapat 1.728 kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Provinsi Jawa Timur, disusul oleh Jawa Tengah 1.603 kasus dan Sulawesi Selatan 1.111 kasus.
“Jawa Timur diketahui dari sisi jumlah penduduknya memang tinggi dan itulah alasan mengapa laporannya juga cukup banyak di Jawa Timur,” katanya.
Dia menambahkan dalam mencermati data-data kekerasan terhadap perempuan dan anak harus hati-hati.
“Jika jumlah penduduknya banyak artinya kemungkinan terjadinya kekerasan memang jadi lebih tinggi,” ucapnya.
Di sisi lain, selama 10 tahun pemerintahan Jokowi berkomitmen meningkatkan kualitas SDM lewat integrasi yang solid antara sistem kesehatan, vokasi, dan pendidikan.
Dengan pendekatan yang menyeluruh, pemerintah berharap dapat menciptakan dampak positif di seluruh fase kehidupan manusia, dari tahap prenatal hingga usia lanjut.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Nunung Nuryartono, menegaskan pentingnya kebijakan yang mencakup semua aspek pengembangan SDM untuk mencapai hasil yang optimal.
Dia mengatakan pembangunan SDM yang efektif membutuhkan pendekatan holistik yang meliputi semua fase kehidupan, dari prenatal hingga usia lanjut.
Kemenko PMK mencatat IPM atau Indikator Pembangunan Manusia Indonesia yang mengukur kemajuan dalam pendidikan, kesehatan, dan pendapatan telah menunjukkan perbaikan yang signifikan selama 10 tahun terakhir.
“Dari kesehatan, indikatornya penurunan angka stunting. Itu adalah bukti nyata dari kemajuan dalam sektor kesehatan,” ungkapnya. (*/Mey)