Kebocoran Cairan Kimia di Bandung Barat Sebabkan 104 Orang Luka-luka dan 200 Kendaraan Rusak, Begini Kata Kapolres Cimahi

4 weeks ago 6
ARTICLE AD BOX

Bandung Barat, gemasulawesi - Sebuah peristiwa kecelakaan besar terjadi di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang melibatkan sebuah truk tangki pengangkut cairan kimia. 

Truk tersebut mengalami kebocoran pada tangkinya yang berisi bahan kimia berbahaya, yaitu soda api (caustic soda), yang tumpah ke jalan raya. 

Insiden ini menyebabkan lebih dari 100 orang terluka dan sekitar 200 kendaraan, baik motor maupun mobil, rusak parah. 

Kejadian ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga memicu kekhawatiran akan potensi dampak lingkungan dan keselamatan masyarakat sekitar.

Baca Juga:
Viral! Pria di Cianjur Tendang Anak Kucing hingga Tewas, Komunitas Pecinta Hewan Turun Tangan, Tuntut Pelaku Segera Dihukum

Insiden kebocoran cairan kimia ini dimulai pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB. Truk tangki yang melaju dari arah Purwakarta menuju Bandung mengalami kebocoran yang menyebabkan cairan kimia jenis caustic soda tumpah ke sepanjang jalur Cikalongwetan hingga Padalarang. 

Cairan kimia ini sangat berbahaya, terutama jika kontak langsung dengan kulit atau mata, menyebabkan iritasi dan luka bakar serius.

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menyatakan bahwa kebocoran tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka. 

"Kami mencatat lebih dari 100 korban dengan luka ringan, namun ada empat orang yang mengalami luka berat akibat percikan cairan kimia," ujarnya pada Kamis, 26 Desember 2024.

Baca Juga:
Semakin Ketat! Perjalanan Dinas bagi Para Pejabat Kini Tak Semudah Dulu, Begini Aturan Terbaru yang Wajib Dipatuhi

Sebagian besar korban terkena dampak langsung dari tumpahan cairan tersebut, sementara yang lainnya jatuh dan terjatuh di lokasi kejadian sehingga tubuh mereka terkena cairan berbahaya tersebut.

Kebanyakan korban menderita iritasi pada kulit dan mata. Beberapa korban bahkan mengalami luka bakar parah, yang membutuhkan penanganan medis segera. 

"Sebagian besar korban mengalami luka ringan seperti iritasi kulit dan mata, namun empat orang lainnya mengalami luka bakar serius. Meskipun begitu, kami memastikan tidak ada korban jiwa," lanjut Tri. 

Para korban yang menderita luka bakar serius langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Baca Juga:
Tragis! Tiga Wisatawan Terseret Ombak Saat Bermain Air di Pantai Parangtritis, Begini Kronologi Awalnya

Selain itu, lebih dari 200 kendaraan yang berada di sekitar lokasi kejadian juga menjadi korban dari tumpahan cairan kimia ini. 

Banyak sepeda motor dan mobil yang mengalami kerusakan berat, termasuk permukaan kendaraan yang terkelupas dan mesin yang mati akibat terpapar cairan kimia berbahaya. 

Petugas kepolisian dan pihak terkait segera melakukan pendataan kendaraan yang rusak untuk proses lebih lanjut.

Setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat (DLH KBB) untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kebocoran cairan kimia ini. 

Baca Juga:
Mahfud MD Soal Vonis 6,5 Tahun Penjara untuk Terdakwa Korupsi Harvey Moeis: Tak Logis, Bagaimana Ini?

Petugas DLH KBB, Adi, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, cairan yang tumpah di jalan tersebut adalah caustic soda atau soda api. 

"Hasil analisis dari residu dalam tangki dan dokumen pengiriman menunjukkan bahwa cairan yang tumpah adalah caustic soda liquid," ungkap Adi.

Pihak perusahaan yang bertanggung jawab atas truk tangki tersebut, CV Yasindo Multi Prima, telah mengakui kebocoran tersebut dan berjanji untuk bertanggung jawab penuh atas dampak yang ditimbulkan. 

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, menyatakan bahwa perusahaan berjanji akan memberikan ganti rugi kepada korban yang terdampak. 

Baca Juga:
Vonis Penjara 6,5 Tahun Harvey Moeis Viral, Sosok Hakim Eko Aryanto Jadi Sorotan Warganet, Ini Profilnya

"Kami sedang melakukan pendataan terhadap kendaraan yang rusak, dan pihak perusahaan siap memberikan ganti rugi untuk perbaikan," ujar Tri.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat juga mengonfirmasi bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memastikan perusahaan bertanggung jawab penuh atas insiden ini. 

"Kami akan menindaklanjuti kasus ini dengan menggandeng kepolisian. Setiap perusahaan harus mempertanggungjawabkan kejadian yang disebabkan oleh kelalaian dalam pengelolaan bahan kimia berbahaya," tambah Adi.

Insiden kebocoran cairan kimia di Bandung Barat ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam pengangkutan bahan berbahaya. 

Baca Juga:
Buka Suara Usai Ditetapkan Jadi Tersangka KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Singgung Ajaran Bung Karno

Ke depan, diharapkan adanya peningkatan sistem pengawasan yang lebih ketat untuk pengangkutan bahan kimia dan jaminan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. (*/Shofia)

Read Entire Article