ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyampaikan penjajah Israel dan Lebanon telah menerima proposal AS untuk mengakhiri konflik penjajah Israel-Hizbullah yang menghancurkan, yang menjadi awal dari penghentian pertempuran lintas perbatasan selama hampir 14 bulan yang telah menewaskan ribuan orang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Washington pada hari Selasa, tanggal 26 November 2024, waktu setempat, Joe Biden mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 4 pagi waktu setempat pada hari Rabu, tanggal 27 November 2024, dan bahwa perjanjian itu dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen.
Dalam panggilan telepon dengan Joe Biden, Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menyatakan dia menyambut baik kesepakatan yang ditengahi AS untuk mengakhiri permusuhan antara Hizbullah dan penjajah Israel.
Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Klaim Telah Membunuh Beberapa Pejuang Hamas
Hal tersebut disampaikan kantornya dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada Presiden AS bahwa pemerintahnya telah menyetujui gencatan dan bahwa dia menghargai pemahamannya bahwa penjajah Israel akan mempertahankan kebebasan bertindaknya dalam menegakkannya.
Biden mengungkapkan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, penjajah Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari Lebanon selatan selama 60 hari ke depan.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel Sebabkan Kerusakan pada Beberapa Jembatan di Provinsi Homs Suriah
“Dan tentara Lebanon serta pasukan keamanan negara akan dikerahkan ke wilayah itu,” ujarnya.
Dia menambahkan infrastruktu ‘teroris’ Hizbullah di Lebanon selatan tidak akan dibiarkan dibangun kembali.
Pengumuman tersebut muncul ketika penjajah Israel terus membombardir Lebanon dengan pesawat tempur penjajah Israel menggempur pinggiran selatan Beirut.
“Serangan beruntun telah mengenai 20 target di kota tersebut hanya dalam waktu 120 detik,” ungkap militer penjajah Israel.
Mengutip Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, Kantor Berita Nasional melaporkan 7 orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam serangan penjajah Israel terhadap sebuah gedung di Beirut yang menampung para pengungsi.
“Serangan penjajah Israel di wilayah Nweiri di Beirut menghancurkan bangunan 4 lantai yang menampung orang-orang terlantar,” kata kantor berita resmi Lebanon. (*/Mey)