ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Geisz Chalifah, seorang pegiat media sosial, mengaitkan penetapan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK dengan pemecatan Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan melalui cuitannya di akun Twitter resminya, @GeiszChalifah, pada Selasa, 24 Desember 2024.
"Jokowi dipecat PDIP, Sekjen PDIP (Hasto Kristiyanto) tersangka," tulis Geisz dalam cuitannya.
Pandangan ini memunculkan spekulasi bahwa terdapat hubungan antara langkah hukum terhadap Hasto dan dinamika internal PDIP pascapemecatan Jokowi.
Geisz juga menyinggung ucapan Bahlil Lahadalia dalam cuitannya, "Kata Bahlil jangan main-main dengan…."
Ucapan tersebut merujuk pada pernyataan Bahlil yang sempat mengingatkan agar tidak bermain-main dengan sosok yang ia sebut sebagai "Raja Jawa."
Pernyataan Bahlil pada 21 Agustus 2024 tersebut berbunyi, "Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Jangan coba-coba," meskipun ia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa yang dimaksud dengan julukan tersebut.
Cuitan Geisz kemudian menuai berbagai respons dari warganet, yang turut memperdebatkan hubungan antara penetapan tersangka Hasto dan situasi politik di dalam tubuh PDIP.
"Tenang selama Sekjen pdip bersih akan selamat, kecuali emg...." Tulis balasan dari akun @ach***.
Selain itu, warganet lain ada yang menganggap penetapan Sekjen PDIP jadi tersangka KPK merupakan pertengkaran di dunia politik.
"Mampus aja klen saling cakar2an elit2..rakyat nont aja." Tulis balasan dari akun @wah***.
Salah satu warganet juga tampak mempertanyakan langkah hukum KPK.
"Harun masiku yg di cari, kok hasto yg di tangkap," tulis balasan dari akun @blo***.
Diketahui sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap yang melibatkan buronan Harun Masiku.
Nama Hasto disebutkan dalam surat perintah penyidikan dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tertanggal 23 Desember 2024.
Kasus ini tidak hanya memunculkan spekulasi baru mengenai dinamika politik di PDIP tetapi juga mengundang perhatian publik terhadap kinerja KPK dalam menangani kasus yang melibatkan figur-figur penting di dunia politik.
Seiring dengan berkembangnya opini di masyarakat, isu ini diperkirakan akan terus menjadi topik hangat di berbagai media dan platform sosial. (*/Risco)