ARTICLE AD BOX
Jakarta, gemasulawesi - Kecelakaan lalu lintas terjadi di lampu merah wilayah Slipi, Jakarta Barat, pada Selasa pagi, 26 November 2024.
Sebuah truk tronton dilaporkan menabrak delapan kendaraan lain setelah mengalami gangguan rem.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden kecelakaan melibatkan kendaraan berat di jalan raya.
Melalui akun X @TMCPoldaMetro, Polda Metro Jaya menjelaskan penyebab kecelakaan yang diakibatkan rem truk tidak berfungsi dengan baik.
"Sebuah truk tronton mengalami gangguan rem & menabrak 8 kendaraan di Traffic Light Slipi Jakarta Barat," tulis keterangan tersebut disertai unggahan foto-foto truk yang menjadi penyebab kecelakaan.
Kecelakaan ini menyebabkan satu korban meninggal dunia, seperti yang dikonfirmasi lebih lanjut oleh pihak berwenang.
"1 korban tutup usia dan saat ini masih dalam penanganan petugas Polri," demikian lanjutan keterangan dari @TMCPoldaMetro.
Kejadian ini memicu reaksi luas di media sosial, dengan banyak warganet menyerukan pengaturan jam operasional kendaraan berat di jalanan kota.
Baca Juga:
Pemkab Donggala Memulai Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis untuk Turunkan Kasus Stunting
Beberapa akun menyuarakan keresahan mereka atas seringnya kecelakaan melibatkan truk besar.
"Mau sampe kapan kalian ngebiarin truk dan temen temennya berkeliaran di jam sibuk? Masih kurang contoh kecelakaan? Korbannya udah banyak loh," tulis akun X @zas***.
"Sudah waktunya dilakukan pembatasan jam operasional truk 6 roda atau lebih, minimal banget pas jam2 padat orang2 berangkat / pulang kantor dilarang beroperasi," ujar akun @lut***.
Akun lain, @Ial***, menambahkan, "Sudah semestinya jalanan padat, kendaraan berat tidak masuk ke ruas jalan perkotaan. Sudah sering terjadi kabar laka yang mengakibatkan Mobil Berat rem blong, sehingga mengakibatkan terjadinya laka beruntun, hingga korban meninggal."
Baca Juga:
Program Padat Karya yang Dilaksanakan di UPP Kelas III Mamuju Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama pengemudi truk, untuk memastikan kendaraan mereka dalam kondisi layak jalan.
Perawatan berkala seperti pemeriksaan rem dan sistem kemudi sangat penting guna menghindari potensi kecelakaan di jalan raya.
Pemerintah juga diharapkan dapat memperketat regulasi terkait operasional truk berat, khususnya di kawasan padat kendaraan.
Pembatasan waktu operasional serta inspeksi kendaraan secara rutin bisa menjadi langkah preventif.
Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak, mulai dari pemerintah, pengusaha angkutan, hingga pengemudi, perlu berkolaborasi untuk mencegah terulangnya tragedi seperti ini.
Semoga insiden di Slipi menjadi yang terakhir dan menjadi pelajaran bagi kita semua. (*/Risco)