Gibran Rakabuming Blusukan ke Pasar di Magelang, Said Didu Sebut Wapres RI Cuma Sibuk Cari Simpati Pakai Uang Negara

2 months ago 15
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Usai mengikuti retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka langsung mengunjungi Pasar Gotong Royong di Magelang, Jawa Tengah.

Mengenakan kemeja putih, Gibran tampak berkeliling pasar dan menyapa warga yang hadir.

Di tengah suasana pasar yang ramai, Wakil Presiden juga membagikan sembako kepada warga setempat sebagai bentuk perhatian terhadap masyarakat kecil.

Aksi ini sontak menarik perhatian publik, terutama di dunia maya, dengan banyak yang menilai Gibran sebagai sosok pemimpin yang ingin dekat dengan rakyat.

Baca Juga:
Soroti Gibran Pulang Duluan dari Akmil Magelang, Dokter Tifa Sebut Wapres RI Ingin Curi Waktu untuk Kampanye 2029

Namun, langkah Gibran ini menuai komentar pedas dari pegiat media sosial, Said Didu

Lewat akun Twitter atau X resminya, @msaid_didu, pada Jumat 27 Oktober 2024, Said Didu memberikan tanggapan kritis mengenai aktivitas blusukan tersebut.

Dalam cuitannya, ia menyinggung bahwa Gibran lebih memprioritaskan pencitraan untuk meraih simpati masyarakat ketimbang fokus pada agenda negara yang lebih besar.

Said Didu bahkan membandingkan Gibran dengan Presiden Prabowo Subianto yang menurutnya lebih berfokus mencari solusi bagi permasalahan bangsa.

Baca Juga:
Tak Pakai Dana APBN! Ternyata Ini Sosok yang Biayai Retret Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang

“Presiden sibuk berpikir solusi kerusakan bangsa yg dibuat oleh Bapaknya, dia sibuk cari simpati pake uang negara," tulis Said Didu. Cuitan tersebut diiringi dengan unggahan ulang berita yang memperlihatkan aktivitas Gibran saat berkeliling pasar, yang menurutnya lebih menunjukkan pencitraan ketimbang esensi tugas sebagai wakil presiden.

Aksi Gibran di Pasar Gotong Royong berhasil menarik antusiasme masyarakat setempat yang berkumpul untuk menyambut dan bertemu langsung dengan Wakil Presiden muda tersebut.

Kendati demikian, pandangan di kalangan publik dan pengamat media sosial tampak terpecah. Sebagian menilai bahwa kehadiran Gibran di tengah masyarakat adalah upaya positif untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan rakyat.

Namun, yang lain melihat langkah tersebut sebagai strategi politik untuk meningkatkan popularitasnya di tengah masyarakat.

Sorotan Said Didu ini menambah deretan respons terhadap gaya kepemimpinan Gibran, yang sering kali mencampurkan peran formalnya dengan aksi blusukan ke berbagai daerah.

Baik Gibran maupun pihak istana belum memberikan pernyataan resmi atas kritik tersebut, namun blusukan Wakil Presiden ini mencerminkan gaya kepemimpinan yang berupaya lebih dekat dengan rakyat, meski tetap disertai kontroversi. (*/Risco)

Read Entire Article