ARTICLE AD BOX
Jakarta Pusat, gemasulawesi - Baru-baru ini, insiden perampasan handphone yang melibatkan seorang bocah terjadi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama terkait keamanan anak-anak di lingkungan sekitar.
Kejadian tersebut kini tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat pelaku mendatangi salah satu tempat kos di lokasi kejadian dan menemui korban, yang merupakan seorang anak kecil.
Pelaku sempat menanyakan keberadaan orangtua korban sebelum akhirnya meminta ponsel korban.
"Awal kejadian, terlapor sekitar jam 10.00 WIB datang ke TKP kosan pelapor menanyakan ke anak pelapor kemana ayahnya," ungkap Ade Ary dalam keterangannya yang disampaikan pada Senin, 23 Desember 2024.
Namun, ketika korban menolak memberikan ponselnya, pelaku mengeluarkan ancaman serius dengan menunjukkan senjata tajam berupa pisau. Pelaku mengancam akan membunuh korban jika tidak menyerahkan handphone tersebut.
"Pelaku meminta handphone ke korban, tetapi ditolak. Kemudian dia mengancam akan membunuh dengan menunjukkan senjata tajam yang ada di pinggangnya," jelas Ade Ary.
Karena merasa takut dengan ancaman tersebut, korban akhirnya menyerahkan ponselnya kepada pelaku.
Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, pelaku langsung meninggalkan lokasi kejadian dengan cepat.
"Karena ketakutan, korban memberikan handphone-nya, lalu pelaku pergi meninggalkan tempat kejadian," ujar Ade Ary.
Setelah insiden tersebut, keluarga korban segera melaporkan kejadian ini ke kantor polisi. Kasus ini kini dalam penanganan Polres Metro Jakarta Pusat.
Pihak kepolisian sedang berupaya mengumpulkan bukti dan mengejar pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak kriminal di lingkungan sekitar, terutama terhadap anak-anak yang menjadi target empuk pelaku kejahatan.
"Kami mengimbau warga untuk selalu menjaga anak-anak mereka dan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar," tambah Ade Ary.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keamanan anak-anak, terutama saat mereka berada di rumah atau lingkungan sekitar tanpa pengawasan langsung dari orang dewasa. (*/Shofia)