ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – 3 orang warga Palestina tewas dalam serangan pesawat tak berawak atau drone penjajah Israel saat ketiganya sedang berusaha membangun sumur di tengah kelangkaan air di Jalur Gaza tengah.
Serangan quadcopter penjajah Israel menghantam sekelompok orang yang sedang memasang jaringan pipa air di Kamp Pengungsi Nuseirat.
Jenazah mereka dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Aqsa di pusat kota Deir el-Balah.
Baca Juga:
Menlu Turki Serukan Dunia Islam untuk Menekan Embargo Senjata terhadap Penjajah Israel
Di sisi lain, Menteri Pertahanan penjajah Israel, Israel Katz, mengatakan penjajah Israel telah ‘mengalahkan’ Hizbullah dan melenyapkan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, adalah pencapaian ‘terbesar’.
“Rencana penjajah Israel sekarang adalah untuk ‘mengubah realitas keamanan di udara’,” ujarnya.
Dia melanjutkan serangan yang pihaknya lancarkan berhasil mengalahkan Hizbullah dan terbunuhnya Nasrallah adalah puncak kejayaannya.
Baca Juga:
3 Orang Dilaporkan Terluka Akibat Serangan Roket dari Lebanon di Penjajah Israel Utara
Dia menambahkan pihaknya berhasil mempertahankan legitimasi dan mencegah keputusan badan dan negara internasional yang meminta pihaknya perang tanpa syarat.
Sementara itu, para aktivis berdemonstrasi di Seoul, Korea Selatan, di depan kedutaan besar Amerika Serikat menentang dukungan Washington terhadap perang penjajah Israel di Jalur Gaza.
Para pengunjuk rasa berbaris di jalan-jalan sambil mengibarkan bendera Palestina lalu berhenti di depan gedung kedutaan AS.
Para demonstran juga meneriakkan slogan-slogan yang menentang perang di Jalur Gaza dan dukungan AS terhadap penjajah Israel, termasuk ‘Amerika adalah teroris’ dan ‘Palestina bebas dari sungai hingga laut’ dan ‘Hentikan genosida’.
Di sisi lain, AS telah membekukan pengiriman 130 buldozer ke penjajah Israel di tengah pembongkaran rumah di Jalur Gaza,
Menurut media penjajah Israel, Kementerian Pertahanan penjajah Israel menandatangani kontrak besar untuk membeli sekitar 130 buldozer D9 dari pembuat mesin AS Caterpillar.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Membunuh 3 Warga Palestina Tidak Lama setelah Dibebaskan di Gaza Utara
“AS baru-baru ini membekukan kesepakatan itu karena penggunaan buldozer ini untuk menghancurkan rumah-rumah di Jalur Gaza,” kata mereka.
Sumber itu mengklaim bahwa penjajah Israel telah membayar buldozer itu dan sedang menunggu persetujuan ekspor dari Departemen Luar Negeri AS. (*/Mey)
English (US) 