Dinas TPH Sulteng Sebut Sekitar 55.628 Hektare Lahan Ditargetkan Pemerintah Pusat untuk Pengembangan Jagung

5 days ago 3
ARTICLE AD BOX

Palu, gemasulawesi – Dinas TPH atau Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah menyampaikan sekitar 55.628 hektare lahan ditargetkan Pemerintah Pusat untuk pengembangan komoditas jagung pada lahan perkebunan dan lahan kering sebagai upaya percepatan swasembada pangan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Nelson Metubun, dalam keterangannya di Palu mengatakan pengembangan komoditas jagung memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan tidur yang diinisasi Kementerian Pertanian lalu dikerjasamakan dengan Polri.

Nelson Metubun menerangkan Sulawesi Tengah salah satu daerah yang menjadi sasaran pengembangan komoditas itu, di luar dari pengembangan jagung pada lahan eksisting atau lahan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain itu, pengembangan juga bukan di kawasan hutan lindung, bukan lahan sawah atau lahan perkebunan atau lahan kering yang telah disiapkan untuk pertanaman padi gogo.

Baca Juga:
Bulog Sulawesi Tenggara Sebut Penyerapan Beras Petani Sebanyak 33 Ribu Ton Sepanjang Tahun 2024

Dikutip dari Antara, dari 55.628 hektare lahan ditargetkan, menyasar 9 kabupaten, yaitu Kabupaten Banggai seluas 1.652 hektare, Kabupaten Poso 146 hektare, Morowali 556,88 hektare, Donggala 3,233 hektare, Kabupaten Buol 746 hektare, Tolitoli 800 hektare, Banggai Laut 9.506 hektare, Sigi 43.079 hektare, Morowali Utara 4.908 hektare.

“Jagung ditanam di bawah tegakan kelapa atau di bawah pohon sawit menggunakan metode tumpang sisip atau tusip,” katanya.

Dia menuturkan khusus lahan perkebunan yang dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas jagung, secara teknis berdasarkan surat Kementerian Pertanian, yaitu lahan yang dapat menerima bantuan benih, yaitu lahan dikelola masyarakat atau perkebunan plasma.

Sedangkan lahan dikelola perusahaan atau perkebunan inti, khusus kebutuhan benih dan sarana produksi lainnya dipenuhi oleh masing-masing perusahaan lewat mekanisme tanggung jawab sosial atau CSR, kemitraan, swadaya atau mekanisme lainnya.

Baca Juga:
Viral Siswa di Lampung Terpaksa Naik Perahu Saat Berangkat Sekolah, Pembangunan Jembatan Mangkrak Jadi Penyebab

Dia menyebutkan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyediakan benih jagung berkualitas varian hibrida dan komposit yang telah memiliki sertifikat, lalu kebutuhan pupuk dipenuhi menggunakan skema pupuk subsidi.

“Produksi komoditas jagung di Sulawesi Tengah tahun 2024 diketahui mencapai 443.637 ton dengan konsumsi per tahun sekitar 7.180 ton, oleh sebab itu daerah itu mengalami surplus sangat melimpah sebanyak 436.452 ton,” ucapnya.

Dia menambahkan program ini segera direalisasikan dalam waktu dekat.

“Kami sebagai instansi teknis menjadi bagian dari penyelenggara teknis di lapangan,” tuturnya. (Antara)

Read Entire Article