ARTICLE AD BOX
Jakarta Timur, gemasulawesi - Sebuah insiden kebakaran yang mengkhawatirkan terjadi di Jalan Tol Wiyoto Wiyono Km 03, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut 58 anak Taman Kanak-Kanak (TK) mengalami kebakaran pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Kejadian ini dilaporkan kepada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur sekitar pukul 10:12 WIB.
Hal ini mengejutkan banyak pihak, terutama orang tua dan pendamping yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.
Baca Juga:
Hamas Dilaporkan Menghancurkan Tank Penjajah Israel di Jalur Gaza Utara
Abdul Wahid, Kasi Operasional Gulkarmat Jakarta Timur, mengonfirmasi bahwa bus pariwisata yang terbakar adalah milik perusahaan Bersama Putra Trans.
Diketahui, bus tersebut dikemudikan oleh seorang sopir bernama NK (49).
Awal mula kebakaran terjadi ketika muncul percikan api dari bagian mesin, tepatnya di bawah pendingin udara.
Api yang muncul dengan cepat meluas, menyebabkan panik di dalam bus. Terlebih lagi, anak-anak yang baru saja berangkat untuk beraktivitas pendidikan itu tentu merasakan ketakutan saat melihat api membesar.
Baca Juga:
Kakanwil Kemenag Sulut Sebut ASN Berperan Penting dalam Melayani Masyarakat dan Umat
Dari penyelidikan awal, penyebab kebakaran diduga akibat konsleting pada sistem pendingin udara (AC) bus.
Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan anak-anak dan pendamping yang ada di dalam bus, namun beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka yang dilaporkan.
Semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat sebelum api semakin membesar.
Para pendamping yang berpengalaman dan sigap berperan penting dalam memastikan semua anak turun dengan aman dari bus yang terbakar.
Menanggapi situasi ini, tiga unit mobil pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi kejadian.
Proses pemadaman berlangsung cepat, dan api berhasil dijinakkan pada pukul 10:57 WIB.
Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini membawa dampak finansial yang signifikan bagi pemilik bus.
Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 800 juta. Kerugian ini tentu menjadi perhatian penting bagi pihak pemilik, terutama mengingat bus tersebut digunakan untuk kegiatan pendidikan anak-anak.
Kebakaran bus pariwisata ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kondisi alat transportasi, terutama yang digunakan untuk mengangkut anak-anak.
Pemeriksaan rutin dan perawatan yang baik pada sistem mesin dan pendingin udara dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Diharapkan kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk meningkatkan keselamatan transportasi umum, terutama yang mengangkut anak-anak. (*/Shofia)