Blak-blakan! Operator Sound Horeg Sebut Semakin Besar Kerusakan Malah Semakin Tinggi Saweran yang Didapat, Ini Alasannya

2 months ago 14
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Fenomena sound horeg kembali memicu kontroversi, terutama setelah Muhammad Kholid, seorang operator sound horeg, blak-blakan mengungkap fakta mengejutkan.

Ia mengatakan bahwa kerusakan akibat suara bising dari sound horeg ini malah m endatangkan keuntungan besar bagi dirinya. 

Menurut Kholid, semakin parah kerusakan yang ditimbulkan (seperti kaca pecah atau genteng rontok) maka semakin besar pula saweran yang diterimanya dari para penonton. 

Bahkan mereka bisa mendapat saweran sampai jutaan rupiah hanya untuk satu lagu. 

Baca Juga:
Putusan Bebas Dibatalkan, Ronald Tannur Resmi Ditahan Lagi oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur

Pernyataan ini memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama netizen yang merasa resah dengan dampak negatif sound horeg di lingkungan mereka.

Di media sosial, banyak warga yang mengeluhkan kerusakan fasilitas dan gangguan yang ditimbulkan oleh sound horeg. 

"Merugikan masyarakat dan pemilik rumah, low attitude bener dah," komentar akun @joe***.

Beberapa netizen menyatakan bahwa fenomena ini sudah keterlaluan dan meminta pemerintah setempat mengambil tindakan tegas. 

Baca Juga:
Terjerat Kasus Korupsi Senilai Rp390 Juta, Kades Lebakgowah Ditahan Kejari Tegal Atas Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa

“Bener-bener hiburan SDM rendah. Hanya SDM rendah yang berpikir seperti ini. Aparat serius cuma diem aja? Parah,” ungkap akun @ind***.

Kholid, sebagai salah satu operator yang sering mengisi acara dengan sound horeg, mengakui bahwa suara keras dari perangkat ini memang menyebabkan kerusakan pada fasilitas sekitar. 

Namun, ia juga menegaskan bahwa penonton justru tidak mempermasalahkan hal tersebut dan malah memberikan saweran lebih tinggi. 

"Kaca pecah atau genteng rontok, penonton malah makin semangat sawer. Ada yang kasih satu juta per lagu," kata Kholid. 

Baca Juga:
Aksi Begal di Jakarta Utara Berakhir Tragis! Pelaku Ditembak Polisi saat Melawan dan Coba Kabur

Ia menyebut fenomena ini sebagai tren yang disukai masyarakat di Jawa Timur, terutama di kota-kota besar seperti Malang.

Namun, di balik popularitas sound horeg, kritik dari warga semakin gencar. 

Dampak kerusakan yang ditimbulkan bukan hanya terbatas pada kerugian materiil, tapi juga mengganggu kenyamanan warga sekitar. 

Seorang netizen menuliskan, "Kalau cuma menghibur tanpa merusak, siapa yang keberatan? Tapi kalau begini, jelas banyak yang resah."

 Beberapa lainnya meminta agar ada batasan atau regulasi untuk mengendalikan penggunaan sound horeg di kawasan pemukiman agar tidak mengganggu.

Baca Juga:
Terbongkar! Wanita Ini Nekat Selundupkan Narkoba demi Suami di Lapas Salemba Jakarta Pusat

Di tengah kontroversi ini, beberapa pendukung sound horeg menyebut bahwa hiburan tersebut telah menjadi bagian dari budaya lokal dan memberikan kesenangan bagi penontonnya. 

Mereka berpendapat bahwa selama acara dilaksanakan di tempat yang sesuai, dampak negatif dapat diminimalkan. 

Namun, bagi sebagian masyarakat, hal ini tetap tidak dapat diterima karena merasa merusak lingkungan sekitar dan fasilitas orang banyak. (*/Shofia)

Read Entire Article