ARTICLE AD BOX
Bogor, gemasulawesi - Tragedi tewasnya seorang satpam bernama Septian, di tangan anak majikan di sebuah rumah mewah kawasan Lawang Gintung, Bogor selatan, menyisakan luka mendalam bagi keluarga.
Dewi istri korban mengungkapkan bahwa pelaku Abraham Michael juga sempat mengancam ibunya sendiri, Farida Felix.
Septian bahkan pernah melindungi Farida dari ancaman Abraham tersebut.
''Waktu itu suami saya sempat cerita kalau ibu Farida sempat bertengkar dengan anaknya Abraham. Bahkan dikatakan Abraham hampir saja mencekik ibunya dan suami saya berusaha melindungi beliau. Lalu saya sempat memperingatkan suami saya agar tidak terlalu ikut campur akan masalah tersebut, takutnya nanti terkena imbasnya," ucapnya.
Baca Juga:
Seorang Perempuan Trenggalek Jadi Korban Penipuan Jual Beli Emas Skema Segitiga, Begini Modusnya
Berdasarkan keterangan polisi, konflik antara Abraham dan Septian bermula dari laporan yang dibuat Septian mengenai kebiasaan Abraham yang selalu pulang larut malam.
Sebagai seorang satpam, Septian selalu mencatat aktivitas keluar masuknya penghuni rumah, termasuk mencatat Abraham.
Laporan tersebut lalu diketahui oleh Farida sehingga ibunya menegur putranya Abraham.
Baca Juga:
Pengamat Politik Hendri Satrio Sebut Jokowi Lebih Lincah daripada Presiden Prabowo, Begini Alasannya
'Saat itu Abraham merasa terganggu lantaran ibunya mengetahui dirinya selalu pulang larut malam. Setelah Abraham mengetahui bahwa satpam rumah yang melaporkan dirinya terhadap ibunya, dia langsung mengumpulkan semua pekerja rumah tangga, termasuk Septian,' ungkap pihak Kasatreskrim Polresta Bogor Kota, Aji Rinaldi Nugroho.
Lalu konflik tersebut memuncak pada Jumat malam, ketika Septian dan Abraham terlibat adu cekcok sangat hebat.
Lalu pada subuh harinya, Abraham dengan nekat menikam Septian dengan pisau hingga tewas.
Dari kejadian tersebut lalu polisi langsung menangkap Abraham sebagai pelaku.
Abraham dijerat hukuman dalam pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Tim kepolisian juga mendalami bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan berencana.
Selain itu hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa Abraham positif narkoba, hal ini dapat menjadi faktor pemberat hukumannya. (*/Ayu Sisca Irianti)