ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Asosiasi Dokter Palestina di Eropa yang dikenal sebagai PalMed telah mengumpulkan lebih dari 150.000 USD untuk mendukung mahasiswa kedokteran di Jalur Gaza melalui inisiatif Pendidikan Kedokteran Gaza.
Jumlah tersebut terkumpul dalam sebuah konferensi yang diadakan di Royal College of Physicians di London.
Di bawah tajuk ‘Menghidupkan Kembali Pendidikan Kedokteran di Gaza: Tantangan dan Solusi’, berbagai kesulitan signifikan yang dihadapi infrastruktur pendidikan kedokteran di Gaza disoroti dalam konferensi itu, termasuk blokade yang terus berlangsung hingga sekarang dan penghancuran sistematis fasilitas kesehatan serta pendidikan.
Baca Juga:
Lebanon Tangguhkan Kelas Tatap Muka di Wilayah Beirut hingga Akhir Desember
Acara itu menampilkan diskusi panel dan juga menampilkan presentasi akademis yang menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi internasional dalam mendukung pendidikan kedokteran.
“Dengan berpartisipasi hari ini, Anda sedang mengipasi apa yang dinamakan api harapan, tidak hanya untuk para mahasiswa dan anggota fakultas, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Jalur Gaza,” kata Ketua Konferensi, Dr. Hossam Al-Din Adwan, seorang konsultan bedah di Rumah Sakit Universitas Wirral di Inggris, kepada para peserta.
Tokoh-tokoh internasional terkemuka diketahui turut hadir, termasuk Profesor Mads Gilbert dari Norwegia, yang terkenal karena dukungan kemanusiaannya untuk Gaza, dan Dr. Hussam Zomlot, Duta Besar Palestina untuk Inggris, yang menekankan peran penting pendidikan dalam ketahanan Palestina.
Dr. Riyad Misharqa, Ketua Dewan Penasihat PalMed juga memuji tekad dan keunggulan mahasiswa kedokteran Gaza dengan menekankan peran inisiatif itu dalam memastikan masa depan mereka dan keberlanjutan sekolah kedokteran Gaza.
Mahasiswa dari Gaza mengikuti konferensi daring. Lina Abu Hein menggambarkan kesulitan dan bahaya sehari-hari yang harus mereka hadapi, khususnya saat bepergian ke rumah sakit untuk pelatihan klinis.
Dia juga menyoroti sumber daya penting yang diperlukan untuk mendukung pendidikan mereka.
Baca Juga:
Pemerintah Penjajah Israel Menunjuk Sekutu Netanyahu sebagai Duta Besar untuk Amerika Serikat
Tariq Abdel Jawad, yang merupakan ketua komite keterlibatan mahasiswa dalam inisiatif pendidikan kedokteran, berbagi pengalaman pribadinya dan peran yang telah dia dan rekan-rekannya mainkan di rumah sakit selama perang.
Dalam kesempatan tersebut, dia menekankan dukungan internasional memberi mereka harapan dan motivasi untuk melanjutkan pendidikan dan mengabdi kepada masyarakat. (*/Mey)