ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Lloyd Austin, yang merupakan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, memperingatkan atau mengatakan kegagalan penjajah Israel untuk melindungi warga sipil di Jalur Gaza dapat memicu reaksi keras dari generasi ke generasi dan juga menciptakan lebih banyak pemberontak anti-penjajah Israel di masa mendatang.
Berbicara kepada wartawan di Roma, Italia, pada hari Rabu, tanggal 23 Oktober 2024, waktu setempat, menyatakan dia mengemukakan perlunya mengatasi kebutuhan kemanusiaan warga sipil dalam setiap panggilan teleponnya dengan mitranya dari penjajah Israel, Yoav Gallant.
Dalam setiap panggilan, Austin menyebutkan dia mengutip perlunya penjajah Israel bersikap lebih cermat selama operasi militer melawan Hamas, untuk membatasi korban sipil, dan juga mengutip perlunya memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil.
“Kegagalan untuk melakukan itu akan menciptakan generasi Palestina yang benar-benar akan terus melakukan penolakan,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa penolakan tersebut adalah untuk melakukan kerja sama dengan penjajah Israel di masa depan.
Dia menambahkan jadi sebenarnya jumlah pemberontak ditingkatkan jika gagal melakukan itu.
“Menurut saya, ini adalah keharusan yang strategis,” ujarnya.
Amerika Serikat adalah sekutu terdekat penjajah Israel dan telah mendukung upaya penjajah Israel untuk menyerang Hamas.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, menyampaikan kepada awak Angkatan Udara pada hari Rabu, tanggal 23 Oktober 2024, setelah menyerang Iran, dunia akan memahami kekuatan penjajah Israel dan musuh-musuhnya akan belajar pelajaran.
Penjajah Israel telah merencanakan tanggapan terhadap serangan rudal balistik balasan yang dilancarkan Iran pada tanggal 1 Oktober 2024, serangan langsung kedua Teheran terhadap penjajah Israel dalam 6 bulan.
“Setelah kami menyerang Iran, mereka di penjajah Israel dan mereka yang di tempat lain akan mengerti apa saja persiapan yang telah Anda lakukan,” ucapnya.
Dia menekankan setelah menyerang Iran, semua orang akan memahami kekuatan, proses persiapan dan pelatihan, setiap musuh yang mencoba menyakit penjajah Israel akan membayar harga yang mahal.
Timur Tengah telah gelisah mengantisipasi balasan penjajah Israel atas serangan Iran di mana sekitar 200 rudal balistik ditembakkan ke penjajah Israel. (*/Mey)