ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Dalam beberapa hari terakhir, nama Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menjadi sorotan publik setelah surat edaran yang menggunakan kop kementerian untuk mengundang masyarakat dalam acara haul ibundanya viral.
Acara yang diadakan di Pondok Pesantren BAI Mahdi Sholeh Ma’mun, Kramat Watu, Serang, Banten ini menimbulkan berbagai reaksi, terutama setelah surat tersebut dikeluarkan sehari setelah pelantikannya oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menyusul kontroversi ini, Yandri langsung memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa acara haul ini sepenuhnya bersifat pribadi dan tidak ada agenda politik di baliknya.
"Kami tegaskan bahwa kami tidak ingin acara ini ditunggangi oleh kepentingan politik. Ini adalah momen untuk mengenang ibunda kami," ujar Yandri.
Dia berusaha untuk meredakan ketegangan dan menjelaskan bahwa tujuan dari surat tersebut adalah untuk menghormati mendiang ibunya, tanpa maksud untuk memanfaatkan jabatannya.
Sementara itu, Yandri juga berterima kasih kepada mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, yang memberikan kritiknya melalui akun Twitter.
Ia menganggap kritik tersebut sebagai masukan yang membangun dan mengaku akan lebih berhati-hati di masa mendatang.
"Terima kasih kepada Pak Mahfud atas kritiknya. Kami akan memastikan tidak ada kejadian serupa di kemudian hari," katanya.
Baca Juga:
Hamas Dilaporkan Menghancurkan Tank Penjajah Israel di Jalur Gaza Utara
Yandri mengklarifikasi bahwa undangan tidak hanya ditujukan kepada kepala desa, tetapi juga mencakup berbagai tokoh masyarakat, alim ulama, dan pejabat daerah lainnya.
"Kami juga ingin acara ini bisa menjadi pertemuan silaturahmi yang tidak hanya mengundang pegawai negeri, akan tetapi juga masyarakat luas," tegasnya.
Hal ini menunjukkan upayanya untuk menjaga agar acara tersebut tetap dalam bingkai penghormatan tanpa muatan politik.
Di samping itu, Yandri juga menyatakan bahwa mereka membagikan makanan kepada peserta haul sebagai bentuk syukuran dan penghormatan kepada ibunya.
Baca Juga:
Kakanwil Kemenag Sulut Sebut ASN Berperan Penting dalam Melayani Masyarakat dan Umat
Pernyataan ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai agenda di balik kegiatan tersebut.
Meskipun demikian, pertanyaan mengenai etika penggunaan surat resmi kementerian dalam konteks pribadi masih mengemuka.
Yandri Susanto mengakui bahwa penggunaan surat tersebut seharusnya lebih diperhatikan, dan ia berjanji untuk lebih berhati-hati ke depannya.
"Kami menyadari pentingnya memisahkan antara urusan dinas dan urusan pribadi, dan hal ini akan kami perbaiki," jelasnya.
Klarifikasi Yandri diharapkan dapat meredakan spekulasi yang berkembang di masyarakat.
Walaupun acara haul ini dilihat dari sudut pandang pribadi, tindakan yang diambil oleh seorang pejabat publik tetap menarik perhatian dan menjadi bahan diskusi. (*/Shofia)