ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Ziad Abu Ehlayyel, yang merupakan aktivis Palestina berusia 66 tahun, terbunuh setelah dipukuli secara brutal oleh pasukan penjajah Israel selama penggerebekan di rumahnya di Dura, Tepi Barat, barat daya Hebron.
Sumber keamanan menyampaikan pasukan penjajah Israel menyerbu rumah Abu Ehlayyel dan menyerangnya dengan kasar hingga dia pingsan.
Meski dilarikan ke Rumah Sakit Dura, staf medis tidak dapat menyelamatkannya dan dia dinyatakan meninggal karena parahnya luka-luka yang dideritanya.
Diketahui jika Ziad Abu Ehlayyel adalah tokoh masyarakat yang dihormati yang telah menjadi sasaran beberapa serangan oleh pasukan penjajah Israel selama penggerebekan sebelumnya di kota itu.
Media membagikan rekaman video yang memperlihatkan Abu Ehlayyel berhadapan dengan tentara penjajah Israel memohon mereka berhenti menembaki anak-anak Palestina.
Dalam rekaman itu, dia terdengar berkata ‘Kami tidak ingin kalian menembaki siapa pun, kami tidak ingin kalian membunuh siapa pun; ini adalah proses damai, mengapa kalian terus menembaki mereka? Mengapa kalian tidak menghentikan para pemukim kalian untuk menyerang kami?.’
Baca Juga:
Perlawanan Irak Dilaporkan Meluncurkan Gelombang Baru Serangan terhadap Target Penjajah Israel
Ketegangan meningkat di Tepi Barat di tengah serangan brutal penjajah Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.ooo warga Palestina, yang sebagian besar adalah wanita dan juga anak-anak sejak tanggal 7 Oktober 2024 lalu.
Di sisi lain, Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset kemarin menyetujui 2 rancangan undang-undang yang menghentikan kegiatan UNRWA di penjajah Israel, rancangan undang-undang itu menunggu persetujuan akhir sebelum disahkan menjadi undang-undang.
Media penjajah Israel menyampaikan RUU pertama menetapkan UNRWA tidak akan lagi diizinkan untuk mengoperasikan lembaga apa pun, menyediakan layanan apa pun atau melakukan aktivitas apa pun, baik secara langsung maupun tidak langsung di penjajah Israel.
Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Finalisasikan Keputusan untuk Serang Iran
Yang kedua menyatakan perjanjian antara penjajah Israel dan UNRWA yang awalnya ditandatangani setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, berakhir hari ini atau setelah persetujuan akhir RUU itu oleh Knesset.
Perjanjian ini juga mencabut kekebalan dan hak-hak khusus yang sebelumnya diberikan kepada staf UNRWA. (*/Mey)