7 Warga Palestina Terluka oleh Pasukan Penjajah Israel di Luar Penjara Ofer

2 days ago 2
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Setidaknya 7 orang terluka setelah personel keamanan penjajah Israel menyerang orang-orang yang berkumpul di dekat Penjara Ofer, yang di dalamnya terdapat 90 tahanan Palestina yang akan dibebaskan malam ini.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan pada tanggal 19 Januari 2025 waktu setempat bahwa cedera yang ditangani oleh krunya tergolong ringan.

“Pasukan penjajah Israel menggunakan gas air mata dan peluru karet terhadap mereka yang berkumpul di luar penjara, yang terletak di dekat kota Palestina Beitunia, sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki,” kata sumber.

Di sisi lain, langit tampak tenang ketika pesawat nirawak penjajah Israel meninggalkan Jalur Gaza.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Serbu Sejumlah Desa Palestina di Tepi Barat dan Membakar Properti

Tidak biasa mendengar pesawat nirawak berdengung di langit, tiba-tiba, pesawat itu menghilang.

Tidak biasa juga melihat truk bergerak dari penyeberangan Rafah dan Kerem Shalom membawa makanan, air, dan perlengkapan penyelamat lainnya.

Tetapi jumlah yang diizinkan masuk saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan belum ada satu pun truk yang berhasil mencapai wilayah utara Jalur Gaza.

Persediaan medis juga dibutuhkan di rumah sakit untuk mempertahankan operasinya karena banyaknya orang yang meninggal akibat kurangnya kebutuhan dasar.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Penjajah Israel Umumkan Pendudukan Menderita Kerugian Besar Akibat Perang Gaza

Di sisi lain, Komisioner Eropa untuk Kesetaraan, Hadja Lahbib, mendesak masyarakat internasional untuk terus mendukung UNRWA di tengah krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Lahbib di X menyatakan pekerjaan yang dilakukan oleh UNRWA untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza dan wilayah itu sekarang lebih penting dari sebelumnya dan perlu terus didukung oleh komunitas internasional.

Dia menambahkan bahwa dia telah menyampaikan pesan ini selama pembicaraannya dengan Olaf Becker, direktur UNRWA di Yordania.

Permohonan itu muncul setelah parlemen penjajah Israel melarang operasi UNRWA di wilayah kekuasaan penjajah Israel bulan Oktober lalu dengan alasan dugaan hubungan antara beberapa staf UNRWA dan peristiwa pada tanggal 7 Oktober 2023.

Baca Juga:
Pasukan Polisi Akan Dikerahkan di Semua Provinsi Gaza Segera setelah Gencatan Senjata Berlaku

UNRWA membantah klaim tersebut. (*/Mey)

Read Entire Article