ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Setidaknya 6 orang tewas dalam serangan udara penjajah Israel terhadap sebuah rumah di bagian timur Kota Gaza pada tanggal 25 Desember 2024, waktu setempat.
Rekaman yang dibagikan secara daring dan telah diverifikasi menunjukkan anggota keluarga bergegas ke lokasi dan menggali untuk menyelamatkan para korban.
“Ledakan itu sangat keras. Kami berhasil menyelamatkan 3 orang yang terluka selain 4 jenazah,” kata salah satu warga, Abdullah al-Majdalawi, kepada media.
Dia menambahkan ada lebih banyak martir dan yang terluka.
“Banyak korban adalah anak-anak. Tidak ada yang berbahaya di sini, hanya anak-anak dan warga sipil. Kami tidak bisa menoleransi ini lagi,” ujarnya.
Dia menegaskan ini bertentangan dengan kemanusiaan.
“Saya mendengar anak-anak menangis di bawah reruntuhan,” pungkasnya.
Sementara itu, 9 orang tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara penjajah Israel di sebuah rumah di utara Kota Gaza.
Baca Juga:
Penjajah Israel Menyerang Bandara Sanaa Yaman dan Pembangkit Listrik Hodeidah
Kantor Berita Wafa melaporkan jet tempur penjajah Israel menyerang rumah di Jalan Muqat di lingkungan Sheikh Radwan.
Dilaporkan juga bahwa pesawat tak berawak penjajah Israel telah menembaki rumah-rumah di lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza.
Di sisi lain, Wafa mengabarkan bayi keempat di Jalur Gaza meninggal karena cuaca dingin yang ekstrem dalam 72 jam terakhir.
Sumber-sumber medis menyampaikan bayi tersebut meninggal setelah suhu turun di tengah kondisi kemanusiaan yang mengerikan di seluruh daerah kantong tersebut.
Baca Juga:
9 Warga Penjajah Israel Terluka saat Mencari Perlindungan setelah Tembakan Roket dari Yaman
Selama lebih dari setahun serangan penjajah Israel tanpa henti dan kurangnya pengiriman bantuan, banyak keluarga di Jalur Gaza ditinggalkan tanpa tempat berlindung dan sumber daya yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.
Pejabat kesehatan setempat mengatakan kepada Wafa kekurangan makanan di kalangan ibu berkontribusi terhadap meningkatnya masalah kesehatan di kalangan anak-anak yang selanjutnya membebani fasilitas medis dan layanan darurat.
Rumah Sakit al-Awda melaporkan seorang nelayan Palestina tewas setelah ditembak oleh pasukan penjajah Israel.
Menurut Pusat Informasi Palestina, dia bekerja di daerah Tabat al-Nuwairi, sebelah barat kamp pengungsi Nuseirat di bagian tengah Jalur Gaza ketika dia terbunuh. (*/Mey)