ARTICLE AD BOX
Kendari, gemasulawesi - Sebuah insiden tak biasa mengguncang minimarket di Puuwatu, Kendari, ketika seorang pemuda yang mengaku sebagai Tiktoker memborong belanjaan hingga puluhan keranjang.
Pemuda tersebut tampaknya tidak memikirkan konsekuensi, karena saat harus membayar, ia gagal memenuhi kewajibannya.
Peristiwa ini tidak hanya mengundang keheranan, tetapi juga menimbulkan kontroversi di kalangan netizen.
Kejadian itu terjadi ketika pemuda tersebut mengumpulkan berbagai barang belanjaan, dengan total mencapai sekitar Rp 4 juta.
Dia mengklaim bahwa belanjaan tersebut untuk keperluan kerja di Morowali, Sulawesi Tengah.
Namun, ketika saatnya tiba untuk melakukan pembayaran, dia tidak memiliki dana yang cukup.
Sebagai gantinya, ia menawarkan handphone miliknya sebagai jaminan, yang tentu saja menambah emosi pegawai minimarket, terutama karena situasi itu berlangsung saat toko hampir tutup.
Dalam situasi yang penuh tekanan tersebut, pegawai minimarket berusaha untuk menangani masalah ini dengan bijaksana.
Namun, keputusan untuk membiarkan pemuda tersebut pergi tanpa membayar dan mengharuskan mereka menyusun kembali semua barang yang telah dikumpulkan, menunjukkan bahwa situasi ini sangat tidak biasa.
Pemuda tersebut akhirnya meninggalkan minimarket, menyisakan kebingungan dan frustrasi di antara para pegawai.
Kejadian ini langsung menyebar di media sosial dan mendapatkan banyak perhatian.
Beragam komentar pun muncul, mulai dari kemarahan terhadap tindakan pemuda tersebut.
"Sepertinya emang niat ngerjain minimarketnya," komentar akun @fen***.
Tak sedikit juga yang merasa kasihan terhadap pegawai yang terpaksa mengurus masalah itu di waktu yang tidak tepat.
"Kasihan pegawainya harus balikin barang-barangnya sebanyak itu woy," komentar akun @don**.
Beberapa netizen mempertanyakan bagaimana seseorang bisa merasa nyaman melakukan pembelian sebanyak itu tanpa mempersiapkan dana yang cukup.
"Kalau memang nggak punya uang gak usah belanja sebanyak itu. Gengsi ya mas, biar dikira banyak duit, definisi sok yes," komentar akun @ald***.
Kejadian ini juga membawa kita untuk merenungkan etika dalam berbelanja.
Di era di mana media sosial memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk perilaku konsumsi, insiden seperti ini semakin sering muncul.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan tanggung jawab pribadi dalam melakukan transaksi. (*/Shofia)