Islah Bahrawi Soroti Wacana Pemerintah yang Ingin Pulangkan Hambali dari Penjara AS: Jangan Terlalu Gegabah

6 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Islah Bahrawi menyoroti wacana yang menyebut pemerintah Indonesia akan memulangkan Hambali dari penjara Amerika Serikat.

Diketahui bahwa wacana pemulangan Encep Nurjaman alias Hambali, mantan tokoh militan Jamaah Islamiyah yang kini ditahan di penjara militer Guantanamo, Kuba, mendapat sorotan dari berbagai pihak. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, pada Sabtu 18 Januari 2025, mengungkapkan bahwa meskipun Hambali terlibat dalam aksi teror Bom Bali 2002, ia tetap warga negara Indonesia yang perlu mendapat perhatian.

Namun, Yusril juga menegaskan bahwa belum ada keputusan final mengenai rencana pemulangan tersebut, karena pemerintah masih mempelajari wacana ini secara mendalam.

Baca Juga:
Denny Siregar Puji Presiden Prabowo Karena Beri Perintah Bongkar Pagar Laut Tangerang: Ini Baru Pemberani

Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Islah Bahrawi memberikan pandangannya melalui akun X resminya @islah_bahrawi pada Rabu 22 Januari 2025.

Islah menilai bahwa menganggap Hambali sebagai warga Indonesia kurang tepat, mengingat Hambali ditangkap di Thailand dengan memegang paspor Spanyol.

Menurutnya, kewarganegaraan seseorang dapat diidentifikasi melalui dokumen resmi seperti paspor. 

Dalam konteks ini, Islah menekankan bahwa fakta kepemilikan paspor Spanyol oleh Hambali perlu menjadi pertimbangan penting dalam wacana pemulangan tersebut.

Baca Juga:
Terungkap! Sertifikat Ratusan Ribu Rumah Subsidi Mangkrak Sejak 2019, Erick Thohir Kecam Praktik Curang Developer

Islah juga membandingkan situasi ini dengan ratusan warga Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah.

Saat bergabung dengan ISIS, mereka membakar paspor Indonesia sebagai simbol menolak kewarganegaraan Indonesia.

Namun, ketika ISIS tumbang, mereka memohon untuk kembali menjadi bagian dari Indonesia.

Menurut Islah, meskipun banyak dari mereka menyesal, hal tersebut tidak serta-merta menghilangkan kewaspadaan terhadap kemungkinan ancaman yang masih ada.

Baca Juga:
Mantan Kabareskrim Polri Minta Pagar Laut di Bekasi Diselidiki: Bisa Jadi Lautnya Sudah Terbit Sertifikat

Dalam cuitannya, Islah mempertanyakan apakah Hambali menunjukkan penyesalan yang sama seperti para eks kombatan ISIS tersebut.

"Apakah Hambali hari ini juga mengalami penyesalan yang sama seperti eks kombatan 1S1S di Suriah? Bisa iya, bisa tidak. Kita harus selalu waspada dengan tetap mengingat kelakar klasik: "belanda tetaplah belanda." Tulis cuitan Islah Bahrawi.

Dalam pandangan Islah, pemerintah harus berhati-hati dan tidak gegabah dalam memutuskan wacana pemulangan Hambali.

Ia menekankan bahwa saat ini Presiden Prabowo menghadapi beban keuangan negara yang berat, sehingga setiap kebijakan harus diarahkan pada percepatan pemulihan ekonomi dan akselerasi investasi.

Baca Juga:
Bandingkan dengan Donald Trump, Dokter Tifa Tunggu Keberanian Presiden Prabowo: Hadapi Oligarki Dulu Aja Deh

"Maka saya harap, pemerintah Indonesia jangan terlalu gegabah untuk memulangkan mereka. Pemerintahan pak @prabowo hari ini sedang berat-beratnya memanggul beban keuangan yang berat. Jadi, semua kebijakan — dalam hal apapun — harus mengarah kepada akselerasi investasi dan percepatan pemulihan keuangan," tulis Islah.

Dengan segala kontroversi yang menyertai wacana ini, kehati-hatian dan evaluasi mendalam dari pemerintah menjadi sangat penting untuk memastikan kebijakan yang diambil sejalan dengan kepentingan nasional dan keamanan negara. (*/Risco)

Read Entire Article