Viral Aksi Arogan Kepala Inspektorat Deliserdang, Serang hingga Rampas Kamera Wartawan Saat Meliput Kegiatan Ini

3 months ago 10
ARTICLE AD BOX

Deliserdang, gemasulawesi - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Kantor Dinas Inspektorat Kabupaten Deliserdang, di mana Kepala Inspektorat Edwin Nasution terlihat menyerang wartawan yang sedang melakukan peliputan. 

Peristiwa tersebut terjadi saat para jurnalis mendatangi kantor untuk meliput pemeriksaan oleh Bawaslu terkait salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga melakukan kampanye untuk Paslon Bupati nomor urut 02 saat membagikan bantuan sosial.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @terangmedia pada Kamis, 17 Oktober 2024, terlihat Edwin Nasution secara tiba-tiba mendekati wartawan dari MNC TV dan mencoba merampas kamera yang sedang merekamnya. 

"Ngapain kau rekam-rekam aku, permisi dulu kau kalau mau rekam," teriak Edwin sambil memukul kamera wartawan tersebut. 

Baca Juga:
Kecelakaan Tunggal di Bundaran HI Jakarta Pusat! Mobil Toyota Etios Tabrak Separator Air Mancur, 1 Penumpang Terluka

Aksi tersebut memicu ketegangan di lokasi, di mana sejumlah wartawan lain segera melerai dan mencegah terjadinya baku hantam lebih lanjut.

Awalnya, para wartawan yang hadir di lokasi sedang meliput dengan penuh perhatian, berharap mendapatkan informasi terkait pemeriksaan ASN yang sedang menjadi sorotan publik. 

Namun, situasi berubah drastis ketika Edwin, yang seharusnya memberikan penjelasan mengenai proses pemeriksaan tersebut, justru bertindak agresif terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya. 

Banyak yang merasa tindakan Edwin tidak mencerminkan sikap profesional yang seharusnya dimiliki seorang pejabat publik.

Baca Juga:
Menegangkan! Detik-detik Seorang Pria Berhasil Meloloskan Diri Saat Bus Tabrak 2 Motor di Banjarnegara Viral

Kejadian ini tidak hanya menarik perhatian wartawan yang ada di lokasi, tetapi juga menyebar dengan cepat di platform media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen. 

Sebagian besar komentar menyoroti ketidakprofesionalan Edwin dalam menghadapi wartawan. "Tindakan penyerangan terhadap wartawan memang tidak dibenarkan, tetapi apa salahnya wartawan minta izin dulu?" komentar akun @ieu***. 

Di sisi lain, akun @alf** juga mengkritisi aksi pejabat yang dinilai belum siap mengemban pekerjaannya.

"Tidak siap jadi pejabat publik," ungkapnya.

Baca Juga:
Heboh! Anggota PPSU di Jakarta Selatan Ditodong Senjata Tajam, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan

Saat dimintai keterangan terkait aksinya yang viral tersebut, Edwin mengungkap jika wartawan tersebut mengambil gambarnya terlalu dekat.

"Dia mengambil gambar terlalu dekat dengan wajah saya, dan dia (Amiruddin) juga tidak meminta izin. Ketika ditanya apakah dia dari media, dia menjawab ya. Saat ditanya di mana kartu persnya, dia mengatakan ada di mobil," ungkap Edwin.

Insiden ini menunjukkan bahwa meskipun ada aturan dan etika yang jelas dalam peliputan, ketegangan antara pejabat publik dan jurnalis tetap ada, terutama dalam situasi yang melibatkan isu sensitif. 

Publik kini menantikan langkah selanjutnya dari pihak berwenang dalam menangani kasus ini dan harapan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga:
Punya BB Diatas 100 Kilogram, Polres Trenggalek Wajibkan 60 Anggotanya Ikuti Program Penurunan Berat Badan

Dengan berbagai reaksi yang muncul, insiden ini jelas menjadi pembelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya komunikasi yang baik antara pejabat dan wartawan, serta perlunya pengaturan yang jelas mengenai hak dan kewajiban dalam peliputan. (*/Shofia)

Read Entire Article