ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Umar Hasibuan menyoroti kabar yang tengah ramai diperbincangkan terkait Chuck Putranto, mantan anak buah Ferdy Sambo, yang mendapatkan jabatan baru di Polda Metro Jaya.
Setelah menjalani masa demosi selama setahun sejak 1 Agustus 2024, Chuck kini diangkat menjadi Kabagbinopsnal Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggantikan AKBP Indra S Tarigan.
Pengangkatan tersebut tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/1/KEP/2025 yang diterbitkan pada 2 Januari 2025.
Chuck Putranto sebelumnya dikenal publik sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Ia dinyatakan bersalah atas perannya dalam menghalangi penyidikan kasus tersebut, termasuk keterlibatannya dalam mengamankan rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menghukumnya dengan satu tahun penjara dan denda Rp10 juta subsider tiga bulan kurungan.
Tidak hanya didenda, eks anak buah Ferdy Sambo itu juga dijatuhi sanksi pemecatan tidak dengan hormat atau yang lebih dikenal dengan PTDH dari kepolisian.
Namun, kabar tentang pengangkatannya kembali ke posisi strategis di tubuh Polri menjadi sorotan, mengingat statusnya yang pernah menerima hukuman berat.
Melalui cuitan di akun X resminya, Umar Hasibuan mengungkapkan keheranannya terhadap keputusan tersebut.
“Koq bisa sdh dipecat tiba2 naik pangkat,” tulisnya pada Minggu, 5 Januari 2025.
Umar juga menyampaikan kritik tajam kepada Presiden Prabowo, meminta agar segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap institusi Polri.
“Ayolah pak @prabowo benahi total polri dr pucuk sampai bawahnya,” lanjut Umar dalam cuitannya.
Pernyataan tersebut memicu berbagai reaksi warganet yang mayoritas mendukung pandangan Umar.
Salah satu warganet, melalui akun @lya***, menyoroti kondisi kepolisian saat ini dengan menyebutkan, "Kepolisian ini sudah kanker stadium akhir, jika tidak dibenahi segera...bahaya."
Sementara itu, akun @jik*** menyuarakan usulan reformasi menyeluruh, “ya...reformasi total lah. dari kapolri ampe babinkamtibmas.”
Ada pula yang mengaitkan situasi ini dengan kelompok Ferdy Sambo, seperti yang disampaikan akun @ell***, “Genk Sambo masih berkuasa nich.”
Isu ini kembali mengangkat diskusi publik mengenai reformasi di institusi kepolisian, terutama terkait kredibilitas dan transparansi dalam pengangkatan pejabatnya.
Kasus Chuck Putranto menjadi cerminan tantangan yang dihadapi Polri untuk merebut kembali kepercayaan masyarakat.
Tekanan dari berbagai pihak agar ada langkah konkret dalam memperbaiki citra Polri semakin menguat, dan banyak yang menantikan langkah signifikan dari pemerintah dan kepemimpinan Polri untuk menjawab keresahan publik. (*/Risco)