ARTICLE AD BOX
Sumatera Utara, gemasulawesi - Musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Hurang Julu, Kecamatan Ulu Sosa, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, merenggut nyawa empat orang dalam satu keluarga.
Hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi menyebabkan longsor hebat yang menimbun dua rumah warga.
Empat korban yang meninggal dunia adalah Hermandianto (40), istrinya Lila Siregar (35), serta dua anak mereka, Azra (7) dan Dwi yang baru berusia 5 bulan.
Pencarian korban dilakukan oleh tim SAR gabungan dari TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Padang Lawas dengan menggunakan alat berat untuk menggali material longsor.
Suasana haru dan histeris menyelimuti warga saat satu per satu jenazah korban ditemukan dalam posisi tidur di kamar rumah mereka.
Jenazah keempat korban dievakuasi setelah tim SAR berhasil menyingkirkan material tanah yang menimbun rumah mereka.
Proses Evakuasi dan Penyebab Longsor
Musibah ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, saat kawasan Desa Hurang Julu dilanda hujan deras selama hampir empat jam.
Menurut informasi dari warga setempat, hujan deras yang turun selama lebih dari tiga jam telah mengakibatkan tanah di sekitar perkampungan menjadi labil, sehingga memicu longsor yang menimpa dua rumah warga.
Mohammad Guntur Hasibuan, salah satu warga, mengungkapkan bahwa tanah longsor tersebut menghancurkan rumah dan beberapa warung yang ada di sekitar lokasi.
“Longsor ini disebabkan hujan deras yang turun hampir empat jam tanpa henti,” kata Guntur, dikutip pada Minggu, 24 November 2024.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, dan setelah satu jam pencarian, tim SAR berhasil menemukan semua korban yang sudah meninggal dunia.
Tim SAR gabungan akhirnya menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan sesuai dengan prosedur.
Sementara itu, upaya pembersihan material longsor yang menimbun rumah dan warung masih terus dilakukan.
Warga setempat, bersama petugas, berusaha membersihkan sisa material untuk mencegah terjadinya longsor susulan dan memastikan lokasi tersebut aman untuk aktivitas selanjutnya.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Desa Hurang Julu.
Hingga saat ini, tim gabungan masih bersiaga untuk memantau kondisi tanah di lokasi kejadian, terutama jika hujan deras kembali mengguyur wilayah tersebut.
Pihak berwenang juga mengimbau warga sekitar untuk lebih waspada dan segera melapor jika terjadi tanda-tanda pergerakan tanah di lingkungan mereka. (*/Shofia)