ARTICLE AD BOX
Kupas Tuntas, gemasulawesi - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sudah menjadi masa kini dan masa depan industri teknologi.
Perusahaan-perusahaan besar telah memutuskan bahwa penerapan AI adalah cara terbaik untuk maju lebih cepat.
Amerika Serikat selalu menjadi salah satu nama teratas di bidang ini, tetapi kemajuan cepat Tiongkok dapat mengalahkan teknologi negara ini.
Dilansir dari Android Headlines, untuk menghindari hal ini, OpenAI mendesak pemerintah AS untuk menggalakkan pendanaan bagi proyek-proyek AI Amerika, bersama dengan langkah-langkah lainnya.
Semakin banyak suara dari Amerika Serikat yang meminta pemerintah untuk memberikan dukungan yang lebih besar bagi industri AI lokal.
Minggu lalu, Brad Smith, wakil ketua dan presiden Microsoft, memperingatkan tentang laju pertumbuhan industri Tiongkok dalam hal pengembangan AI berkat pendanaan pemerintah yang besar.
Kali ini, OpenAI, yang mungkin merupakan perusahaan AI paling terkenal di dunia, mengambil sikap yang sama.
OpenAI membagikan sebuah dokumen yang disebut "Cetak Biru Ekonomi" yang menunjukkan visinya untuk pengembangan kecerdasan buatan di Amerika Serikat.
Dokumen tersebut menyebutkan perlunya dukungan negara untuk tetap berada di depan Tiongkok.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pemerintah AS harus bertindak pada beberapa area penting tertentu.
“Chip, data, dan energi adalah kunci untuk memenangkan AI,” demikian bunyi dokumen setebal 15 halaman tersebut.
Selain dukungan pemerintah, OpenAI mendesak para pejabat Amerika Serikat untuk menarik investasi asing ke pengembangan AI lokal.
“Diperkirakan ada 175 miliar Dolar dana global yang menunggu investasi dalam proyek AI, dan jika AS tidak menarik dana tersebut, dana tersebut akan mengalir ke proyek-proyek yang didukung Tiongkok — yang memperkuat pengaruh global Partai Komunis Tiongkok,” kata perusahaan tersebut.
OpenAI juga mengusulkan peraturan untuk mencegah pengembangan AI utama AS “bocor” ke luar negeri.
Dokumen tersebut mengatakan bahwa musuh harus dicegah mendapatkan akses ke teknologi berbasis AI tertentu—termasuk model—sehingga mereka tidak dapat menyalahgunakannya.
OpenAI akan memberikan rincian lebih lanjut tentang proposalnya pada sebuah acara di Washington D.C. akhir bulan ini.
OpenAI adalah salah satu perusahaan yang telah mencoba menjalin hubungan dengan pemerintahan Trump yang akan datang.
Presiden AS yang baru ini akan mulai menjabat dalam waktu kurang dari seminggu, dan David Sacks, mantan eksekutif PayPal, akan memimpin segmen AI dan mata uang kripto di kabinet Trump.
Industri tersebut berharap bahwa pemerintahan baru akan bersikap lebih ramah kepada mereka dan lebih proaktif dalam membela perusahaan lokal terhadap regulasi eksternal, seperti regulasi dari Uni Eropa.
Sam Altman, CEO OpenAI, secara pribadi menyumbangkan 1 juta Dolar untuk dana pelantikan Trump. (*/Armyanti)