Terutama dalam Bentuk Guguran Lava, Gunung Merapi Menunjukkan Peningkatan Aktivitas Vulkanik

3 months ago 11
ARTICLE AD BOX

Sleman, gemasulawesi – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah, dilaporkan menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, terutama dalam bentuk guguran lava.

Berdasarkan laporan dari BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi  Gunung Merapi teramati mengeluarkan 50 kali guguran lava menuju arah barat daya.

“Teramati 50 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter,” kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, dalam keterangannya pada hari Sabtu, tanggal 12 Oktober 2024.

Baca Juga:
KPU Provinsi bersama KPU Kabupaten dan Kota se-Sultra Adakan Apel Akbar Kesiapan Menghadapi Pilkada 2024

Dalam periode pengamatan pada tanggal 11 Oktober 2024, sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah hingga berawan, dengan suhu udara berkisar antara 17,2 celsius hingga 29 celsius.

Kelembapan udara dilaporkan mencapai 40,5 persen hingga 87,3 persen, dan angin bertiup dari arah barat dan arah timur dengan bervariasi.

Secara visual, asap kawah bertekanan lemah teramati memiliki warna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian 30 hingga 100 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga:
Kemenkumham Sulut Melakukan Penandatanganan Kontrak Adendum Pelaksanaan Bantuan Hukum Triwulan II

Aktivitas kegempaan juga meningkat dengan jumlah guguran yang tercatat sebanyak 123 kali dan 1 kali gempa hybrid.

Sekarang ini, Gunung Merapi ada di status level III atau siaga dengan potensi bahaya utama berasal dari guguran lava dan awan panas terutama di sektor selatan-barat daya yang meliputi daerah aliran Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer dan Sungai Bebeng hingga 7 km.

Lalu di bagian tenggara, awan panas memiliki potensi mengalir hingga Sungai Woro sejauh 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 km.

Baca Juga:
Tukang Bakso di Kota Batu Terluka Parah Usai Jadi Korban Penembakan OTK, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku

BPPTKG mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama saat hujan di sekitar Gunung Merapi.

Masyarakat juga diminta untuk melakukan antisipasi dampak abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama di wilayah terkena dampak erupsi.

Jika terjadi peningkatan aktivitas yang siginifikan, pihak berwenang akan segera meninjau ulang status Gunung Merapi.

Baca Juga:
Usut Kasus Keracunan Massal Usai Acara Sholawatan di Kediri, Polisi Sita 30 Truk Makanan Minuman Kedaluwarsa

Oleh sebab itu, masyarakat di sekitar lereng Gunung Merapi diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam zona bahaya dan terus memantau informasi dari pihak berwenang. (*/Mey)

Read Entire Article